Pembangunan taman kehati merupakan upaya untuk mengatasi semakin meningkatnya kehilangan keanekaragaman hayati akibat aktivitas manusia seperti deforestasi, urbanisasi, maupun eksploitasi sumber daya alam. Taman Kehati Kaki Dian adalah taman keanekaragaman hayati pertama di Pulau Sulawesi, dan berlokasi di Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Pembangunan taman kehati Kaki Dian bertujuan untuk melestarikan flora dan fauna lokal, pemanfaatan jasa lingkungan serta menjaga kelestarian sumber mata air. Untuk mencapai tujuan tersebut maka data keragaman jenis-jenis vegetasi dalam hal ini pohon dan valuasi nilai serapan karbon sebagai salah satu dari dampak kehati dalam bentuk manfaat jasa lingkungan perlu untuk diketahui. Pengumpulan data pohon dilakukan dengan metode sensus pada area seluas 3,6 hektar dengan mendata seluruh pohon yang memiliki diameter diatas 20 cm. Data yang dikumpulkan berupa jenis pohon, titik koordinat pohon, diameter setinggi dada (dbh), tinggi total dan tinggi bebas cabang. Data yang diperoleh kemudian dianalisis nilai kerapatan, indeks keanekaragaman, kekayaan dan kemerataan jenis serta dihitung nilai ekonomi serapan karbon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa taman kehati Kaki Dian memiliki 266 individu pohon yang dikelompokkan ke dalam 70 spesies dan 28 famili. Jenis pohon dengan kerapatan tertinggi adalah Bischofia javanica sebesar 5,3 pohon/hektar. Berdasarkan famili, diketahui Moraceae memiliki jumlah spesies terbanyak yaitu sembilan spesies. Nilai indeks keanekaragaman sebesar 5,56 dan indeks kekayaan sebesar 12,36, keduanya dikategorikan tinggi. Nilai indeks kemerataan jenis sebesar 1,31 yang menunjukkan komunitas stabil. Nilai ekonomi potensi karbon yang dihasilkan taman kehati Kaki Dian sebesar USD 152,52 atau 42,4 per ha.