Citra perusahaan memiliki peranan sentral dalam dunia bisnis, menjadi fondasi yang kuat bagi kesuksesan jangka panjang perusahaan. Ketika perusahaan berhasil membangun citra yang positif, dampaknya dapat dirasakan pada berbagai aspek, termasuk kepercayaan konsumen dan hubungan dengan pemangku kepentingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui krisis komunikasi pada kasus overclaim mempengaruhi citra Hotto Purto dan bagaimana perusahaan meresponnya untuk menjaga reputasinya di mata public dan untuk mengetahui Sejauh mana dampak krisis komunikasi yang disebabkan oleh overclaim pada Hotto Purto dapat membahayakan hubungan perusahaan dengan konsumen, pemangku kepentingan, dan apakah tindakan perbaikan telah diimplementasikan dengan efektif untuk memulihkan citra perusahaan. Metode kualitatif memungkinkan peneliti untuk mengeksplorasi secara mendalam bagaimana perusahaan Hotto Purto merespons krisis komunikasi akibat overclaim. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara mendalam dengan pihak terkait, seperti manajemen perusahaan, karyawan, dan pihak eksternal yang terlibat dalam situasi krisis. Hasil penelitian ini adalah krisis komunikasi Hotto Purto memberikan peringatan bagi perusahaan lain untuk selalu berkomitmen pada integritas, transparansi, dan manajemen reputasi yang efektif demi menjaga hubungan baik dengan konsumen dan pemangku kepentingan.