Abstrak: Lumbung Sukodono yang terletak di Desa Sukodono, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur mengalami kelongsoran sehingga tidak berfungsi secara maksimal. Sejak tahun 2021, pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, yang bertanggungjawab dalam pengelolaan sumber daya air di wilayah Sukodono, telah berupaya melakukan berbagai macam perbaikan untuk menanggulangi masalah kelongsoran di Lumbung Sukodono namun hingga saat ini, kelongsoran masih terus terjadi. Penggunaan GeoStudio sebagai perangkat lunak analisis geoteknik adalah langkah yang tepat untuk meningkatkan efektivitas dan kehandalan penanganan kelongsoran. Program pendampingan penggunaan software Geostudio oleh tim pengabdian masyarakat diharapkan bisa membantu mitra BBWS Bengawan Solo dalam mengidentifikasi dan menganalisis potensi kelongsoran akibat tanah ekspansif di Lumbung Sukodono dengan lebih akurat. Pendampingan dilakukan pada 3 orang staf teknik dan 3 orang staf lapangan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. Dari hasil observasi, kegiatan ini secara efektif meningkatkan pemahaman mengenai perilaku tanah ekspansif dan cara pemodelannya menggunakan Geostudio terhadap seluruh peserta kegiatan pendampingan. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kesalahan pada saat pemodelan kurang dari 10%.Abstract: Slope instability induced Lumbung Sukodono, which is located in Sukodono Village, Panceng District, Gresik Regency, East Java Province, to operate not as efficiently. Since 2021, the Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, responsible for water resource management in the Sukodono area, has been making various efforts to address the slope instability issue at Lumbung Sukodono. However, the slope instability persists. The use of GeoStudio as a geotechnical analysis software is a suitable step to enhance the effectiveness and reliability of slope instability management. A community engagement program, involving 3 technical staff and 3 field staff, was conducted to assist BBWS Bengawan Solo in identifying and analyzing potential slope instability due to expansive soils at Lumbung Sukodono more accurately. Observations revealed that the program effectively improved participants' understanding of expansive soil behavior and its modeling using GeoStudio, with modeling errors being less than 10%.