Stakeholder power and corporate social performance

Abstract

Purpose – This paper aims to explore the power of one of the primary organizational stakeholders (shareholders) in the development of a corporate social performance (CSP) score. Few research works in the CSP empirical literature have studied the relationship between stakeholder power and CSP. Design/methodology/approach – Stakeholder theory is used as a theoretical framework to explain how shareholder voting power can influence the CSP level of French publicly listed companies. Stakeholder theory is tested through the operationalization of Ullmann’s (1985) three-dimensional model. Hypotheses related to shareholder voting power, strategic posture and financial performance are formulated through a literature review. A Data Envelopment Analysis approach was presented as a strong tool to measure CSP level. Multiple linear regressions were undertaken to test the hypotheses in a sample of 129 French companies between 2006 and 2007. Findings – The results indicate that companies with dispersed ownership and high proportion of institutional shareholders record a high score of CSP. Strategic posture measured by the implementation of environmental certification standard was positively and significantly related to CSP. Financial performance does not affect significantly the level of CSP. Originality/value – This paper is the first to empirically analyse the relationship between Ullmann’s three-dimensional model and CSP level in the French context. It offers to managers a better understanding of the power that certain stakeholders can use to acquire satisfaction.

Diversification and corporate social performance in manufacturing companies

“…Finally, to control other variables which are predicted to have an impact on CSP based on extensive theoretical and empirical literature, this research applies public ownership (percentage of public ownership), Institutional ownership (percentage of institutional ownership), Governance ownership (Dummy governance ownership), board size (number of board of commissioner in Indonesia context), company size (Logarithm of Total Assets), financial leverage (Debt asset ratio; Total debt to total Assets), company profitability (Return on Asset; percentage of earnings before interest and taxes to total assets), Intangible assets (Market to book ratio; Market price to book value) and industry CSP (mean of CSP score by industry in 2 digit of ISIC) (Brammer et al 2006;Dam and Scholtens 2012;Huang and Watson 2015;Kang 2013;Khan et al 2013;Kilic et al 2015;Lahouel et al 2014;Li et al 2015;McGuire et al 2012;Nation 2008;Neubaum and Zahra 2006;Ntim and Soobaroyen 2013;Peng and Yang 2014;Walls et al 2012). Thus, to summarise, Table 1 shows the operation of variables and measurement.…”

Determinan Pengungkapan Islamic Social Reporting pada Bank Umum Syariah di Indonesia

“…Adapun ukuran perusahaan secara konsisten berpengaruh terhadap pengungkapan ISR, sehingga dalam penelitian ini ukuran perusahaan dijadikan variabel kontrol. Penelitian yang dilakukan oleh Anas et al (2015), Hinson (2011), Muttakin & Subramaniam (2015 serta Lahouel et al (2014) juga menjadi motivasi peneliti untuk meneliti pengaruh penghargaan dan tipe kepemilikan BUS terhadap pengungkapan ISR. Dengan demikian tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh profitabilitas, penghargaan, dan tipe kepemilikan BUS terhadap pengungkapan ISR.…”

“…Menurut Lahouel et al (2014) tujuan utama dari pemegang saham keluarga adalah keberlanjutan bisnis mereka dan memelihara reputasi pribadi mereka, pemegang saham keluarga harus mementingkan prinsip-prinsip triple bottom line yang mengakui bahwa kinerja keseluruhan perusahaan terdiri dari kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lahouel et al (2014) tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja CSR.…”

“…Hasil penelitian yang dilakukan oleh Lahouel et al (2014) tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja CSR. Hasil penelitian Laguir & Elbaz (2014) menunjukkan bahwa perusahaan keluarga yang dikelola oleh direktur eksternal menunjukkan kinerja CSR yang lebih baik daripada yang dikelola oleh direktur anggota keluarga, dan secara statistik terdapat hubungan yang negatif antara keterlibatan keluarga dengan kinerja CSR.…”

“…Investor institusional dianggap sebagai investor yang rasional yang ingin mengurangi risiko inheren atas investasi mereka dan untuk meningkatkan keamanan serta keberlanjutan portofolio mereka. (Lahouel et al, 2014 ) Penelitian yang dilakukan oleh Johnson & Greening (1999), dan Lahouel et al (2014) menunjukkan bahwa kepemilikan institusi berpengaruh terhadap kinerja CSR. Berdasarkan penjelasan tersebut, rumusan hipotesis untuk kepemilikan institusi sebagai berikut: H6: Kepemilikan institusi berpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR.…”