Stakeholders’ Views on Engaging Fathers in Early Childhood Care and Education

Abstract

Several studies offer empirical support for the notion that sense of humour is positively related to psychological well-being. The current investigation was designed to explore the dimensionality of the sense of humour and its relationship with psychological well-being dimensions using a Nigerian sample. To do this, data were obtained from 189 (male = 119, female = 70) undergraduates (mean age = 20.64, SD of 2.63) with the use of two structured psychological tests, which included a multidimensional Psychological Well-Being scale (PWB-42) and Multidimensional Sense of Humour Scale (MSHS). Hierarchical Multiple Regression was utilised for data analyses. Mostly, dimensions of MSHS correlated positively with PWB sub scales. However, regression results indicated that attitude humour generally predict PWB sub scales compared to other humour dimensions. It was recommended that the dimensionality perspective should be taken into consideration when implementing therapy using humour in promoting well-being in both social and health contexts.

Pengaruh Pengasuhan Ayah terhadap Perilaku Insecure Anak Usia Dini

“…Keterlibatan ayah yang aktif dalam pengasuhan di masa dua tahun pertama akan meningkatkan maskulinitas dan feminitas pada anak (Shears & Robinson, 2015). Hal ini didukung oleh hasil riset di distrik provinsi Eastern Cape di Afrika Selatan menyebutkan bahwa ayah yang terlibat aktif dalam keluarga dan pendidikan anak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penyesuaian psikologis anak mulai dari perkembangan sosial, emosional, dan perilaku anak-anak mereka (Okeke et al, 2020). Ayah berperan dalam membantu anak-anak untuk bereksplorasi pada hal baru dan memberi mereka keberanian, mengajarkan kemandirian, dan rasa tanggung jawab.…”

“…Menurut Parke pengasuhan ayah yang menggunakan istilah fathering merupakan konsep yang melibatkan berbagai dimensi luas, seperti ayah berinteraksi langsung dengan anak, ayah bertanggung jawab untuk mengelola tugas yang berhubungan dengan anak, dan ayah melakukan pemantauan aktivitas anak serta interaksi sosial (Diniz et al, 2021). Istilah berbeda digunakan oleh Volker & Gibison tentang pengasuhan ayah yaitu father involvement, yang diartikan sebagai bentuk keterlibatan ayah yang tidak hanya keterlibatan perkembangan fisik dan psikis terbesar anak dalam perkembangan ibu, tetapi juga faktor partisipasi ayah dalam perkembangan anak (Okeke et al, 2020). Pleck mengartikan pengasuhan ayah pada pengasuhan anak yang bersifat positif pada perkembangan anak (Shears & Robinson, 2015), sedangkan Palm mengartikan kompleksitas ayah sebagai keterlibatan seorang laki-laki dalam tanggung jawab pengasuhan anak(R. Palkovitz, 2019).Definisi yang lebih detail digunakan Lamb untuk menggambarkan pengasuhan ayah sebagai paternal involvement yang diartikan sebagai keterlibatan ayah secara positif dalam berinteraksi dengan anak, dimana ayah memberikan kehangatan, memantau dan mengontrol aktivitas yang dilakukan oleh anak, ayah juga berkewajiban terhadap pemenuhan kebutuhan anak (Liu et al, 2023).…”

“…Riset lainnya juga menyatakan bahwa ayah berperan dalam aspek sosial, emosional, perilaku anak-anaknya. seperti yang dikatakan oleh Ruize dkk (2019) bahwa ayah yang berperan pada pengasuhan dapat memberikan kontribusi penting pada adaptasi psikologis anak (Okeke et al, 2020). Perilaku insecure yang ditunjukkan melalui perilaku anak yang sering merasa cemas, penakut dan merasa rendah diri merupakan gangguan pada psikologis anak.…”