ABSTRAKLatar Belakang: Status gizi anak sekolah dasar dapat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya tingkat kecukupan energi dan protein serta status ketahanan pangan rumah tangga. Ketidakseimbangan tingkat kecukupan energi dan protein, kemungkinan dapat menyebabkan masalah gizi pada anak. Status ketahanan pangan rumah tangga berdampak kepada kemampuan dalam mengakses pangan yang baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat kecukupan energi dan protein serta status ketahanan pangan rumah tangga dengan status gizi anak usia 6-8 tahun. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel sebanyak 62 keluarga yang memiliki anak usia 6-8 tahun yang terdaftar di SDN 1 dan 2 Sambirejo. Pengukuran antropometri tinggi badan dan berat badan digunakan untuk mengetahui status gizi anak. Selain itu, instrumen yang digunakan adalah formulir 2x24-hours food recall (tingkat kecukupan energi dan protein), dan US-HFSSM (status ketahanan pangan rumah tangga). Statistik uji yang digunakan adalah uji korelasi spearman. Hasil: Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara tingkat kecukupan energi (p=0,000) dan protein (p=0,000) serta status ketahanan pangan rumah tangga (p=0,010) dengan status gizi anak. Kesimpulan: Rumah tangga yang rawan pangan akan memiliki risiko mengalami masalah gizi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan rumah tangga yang tahan pangan, sehingga perlu adanya pemberian makanan tambahan kepada anak, terutama kepada anak yang memiliki masalah gizi dan berada pada kondisi rawan pangan. Hal tersebut dimaksudkan untuk memberikan anak tambahan makanan yang bergizi agar menurunkan risiko masalah gizi.