Wabah pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) menempatkan ortodontis menjadi salah satu profesi dengan risiko tinggi untuk tertular dan menularkan infeksi COVID-19. Oleh sebab itu, diperlukan penerapan protokol kesehatan yang berdasar pada upaya pencegahan dan pengendalian infeksi agar dapat menekan risiko terjadinya infeksi silang. Penelitianini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran pelaksanaan protokol kesehatan, masalah yang dihadapi dan solusinya dalam perawatan pasien ortodonti di Kota Bandung selama masa pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif untuk mengetahui gambaran pelaksanaan protokol kesehatan, masalah yang dihadapi dan solusinya dalam perawatan pasien ortodonti di Kota Bandung selama masa pandemi COVID-19. Metode dan teknik pengambilansampel menggunakan metode sampling jenuh dan non-probability sampling dari 32 ortodontis yang melakukan praktik pribadi di Kota Bandung selama masa pandemi COVID-19. Analisis statistik dengan uji validitas product moment Pearson dan uji reliabilitas Alpha Cronbach. Hasil penelitian diperoleh dokter gigi spesialis ortodonti di Kota Bandung selalu (66,67%) dan sering (28,125%) melaksanakan protokol kesehatan sebelum pandemic COVID-19, selalu (54,083%)dan sering (12,583%) menghadapi masalah protokol kesehatan terhadap perawatan pasien ortodonti disertai komitmen untuk selalu (87,946%) dan sering (11,38%) melaksanakan protokol kesehatan, selalu (66,295%) dan sering (33,04%) menerapkan protokol kesehatan selama masa pandemi COVID-19 sebagai solusi atas masalah tersebut. Sehingga dapat disimpulkan lebih dari setengah populasi ortodontis menyatakan selalu melaksanakan protokol kesehatan sebelum pandemi COVID-19, sadar akan masalah yang dihadapi dan selalu menerapkan peningkatan protokol kesehatan sebagai solusi untuk mencegah potensi terjadinya infeksi silang selama masa pandemi COVID-19. Masih ada sebagian kecil responden lain menyatakan sering melaksanakan protokol kesehatan sesuai yang sudah ditetapkan.