Injeksi intralesi, Oral lichen planus, TerapiPendahuluan: Oral lichen planus merupakan penyakit inflamasi kronik dengan etiologi yang tidak diketahui. Sistem imun berperan dalam penyakit OLP ini karena secara histopatologis terlihat infiltrasi pita sub-epitelial yang didominasi oleh limfosit T dan makrofag. Stres, genetik, makanan, obat-obatan, plak gigi, penyakit sistemik dan kebersihan mulut yang buruk diduga memicu terjadinya OLP. Terapi penyakit ini biasanya menggunakan kortikosteroid topikal triamcinolone acetonide baik berupa salep, obat kumur, spray, atau pasta maupun sistemik kortikosteroid seperti prednisolon dan prednison, namun pada beberapa pasien terdapat efek samping kortikosteroid sistemik maupun topikal yang tidak diinginkan seperti moon face dan hirsutism. Injeksi kortikesteroid intralesional termasuk ke dalam terapi topikal dan dapat digunakan untuk mengurangi efek samping tersebut. Tujuan dari tinjauan sistematik ini untuk menyajikan informasi mengenai efektivitas dan jenis obat yang digunakan dalam perawatan OLP dengan teknik injeksi intralesional. Metode: Pencarian literatur dilakukan dengan database elektronik termasuk PubMed dan Google Scholar. Artikel yang dimasukkan hanya dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia, dengan kata kunci injeksi intralesional, oral lichen planus, terapi, dan penyaringan studi kohort, randomized controlled trial dan penelitian dari tahun 2010 sampai 2020. Hasil: Sebanyak 1.179 artikel diperoleh sesuai kata kunci injeksi intralesional, oral lichen planus, terapi, tetapi setelah mengeliminasi duplikasi dan skrining berdasarkan abstrak didapatkan hasil sebanyak 8 artikel, dengan 4 jenis obat yang sering dipakai untuk terapi injeksi intralesi pada OLP, yaitu Triamcinolone acetonide, Bacillus Calmette Guerin-Polysaccharide Nucleic Acid (BCG-PSN), betamethason dan bevacizumab. Simpulan: Injeksi intralesi dengan obat Triamcinolone acetonide, bethametasone, BCG-PSN dan bevacizumab efektif dalam mengobati oral lichen planus.