The Basic Leadership Training is an annual program implemented for the framework of new candidates for IPM, HW, and PMR High School Muhammadiyah 1 Karanganyar. The aim of this study is to know the strengthening of participation skills as civic skills students through LDK High School Muhammadiyah 1 Karanganyar activities. The method used in this study is qualitative descriptive. The results of this study showed that LDK High School Muhammadiyah 1 Karanganyar enhanced the participation skills of participants. It is demonstrated 1) activities that are compatible with four indicators of participatory skills: student participation in order, willingness to comply with the rules, courage to argue, and giving leadership material. 2) Differences occur among which participants are less interested in activities, some are less obedient, less confident, and have not understood the entire leadership material. (3) The implemented solutions include procuring rafting in the trade, granting sanctions, fishing to dare to argue, and providing tasks with leadership materials. Then from the above results, it can be concluded that there is an enhancement of student participation skills through LDK Muhammadiyah High School 1 Karanganyar.-------------------AbstrakLatihan Dasar Kepemimpinan adalah program tahunan yang dilaksanakan untuk pengkaderan calon pengurus baru IPM, HW dan PMR SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penguatan keterampilan partisipasi sebagai civic skills siswa melalui kegiatan LDK SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa LDK SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar menguatkan keterampilan partisipasi peserta. Hal ini ditunjukan 1) kegiatan yang berkesesuaian dengan empat indikator keterampilan partisipasi yaitu partisipasi siswa yang tertib, kemauan mematuhi peraturan, berani berpendapat dan pemberian materi kepemimpinan. 2) Kendala yang terjadi di antaranya peserta kurang tertarik dengan kegiatan, beberapa kurang patuh, kurang percaya diri dan belum memahami keseluruhan materi kepemimpinan. 3) Solusi yang diterapkan diantaranya pengadaan rafting di magelang, pemberian sanksi, memancing agar berani berpendapat dan pemberian tugas dengan materi kepemimpinan. Maka dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat penguatan keterampilan partisipasi siswa melalui LDK SMA Muhammadiyah 1 Karanganyar.