Program Kampung Iklim (ProKlim) merupakan program pemerintah berskala nasional yang bertujuan untuk mendorong partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan lain untuk melakukan aksi terhadap perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk melihat strategi komunikasi dalam meningkatkan partisipasi dari pemerintah daerah, masyarakat, serta pemangku kepentingan lain. Penelitian ini menggunakan metode desk research dengan pendekatan kualitatif, dan menggunakan Strategic Framework Analysis (SFA) sebagai alat analisis. Analisis dilakukan terhadap dokumen perundang-undangan, roadmap, materi sosialisasi, laporan monitoring dan evaluasi, serta laporan tahunan dan jangka panjang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi pada ProKlim berfokus pada peningkatan partisipasi masyarakat. Konteks merujuk pada bahaya iklim yang dapat mengancam keberlanjutan umat manusia, sehingga masyarakat harus berperan aktif dalam penanganan perubahan iklim dengan melakukan adaptasi dan mitigasi. Angka merujuk pada peningkatan suhu per tahun dimana rata-rata suhu pada tahun 2016 1,2ºC lebih tinggi dibandingkan suhu rata-rata tahun 1981-2000. Melalui visualisasi, metafora, dan penggunaan nada yang tepat, ProKlim disampaikan pada masyarakat sebagai program yang persuasif. Sayangnya, diseminasi ProKlim masih disampaikan dalam koridor formal dan terbatas. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa rendahnya partisipasi masyarakat dalam ProKlim dikarenakan informasi yang disampaikan masih bersifat formal dan kurang berlangsung secara terus-menerus.