Strategi Konservasi Koleksi Museum Ranggawarsita Semarang

Arfa, Mecca

doi:10.14710/anuva.4.2.241-246

Cited by 3 publications

(5 citation statements)

References 0 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Kegiatan pelestarian dan perawatan koleksi di Museum Tsunami Aceh dilakukan agar selain museum menjaga koleksi dari kerusakan, museum juga siap menyediakan koleksi yang dapat digunakan oleh pengunjung dalam keaadaan yang baik. Merujuk pada Arfa bahwa museum memiliki berbagai tugas, salah satunya adalah menjaga agar koleksi-koleksinya tetap terjaga dengan baik, sehingga dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang dalam jangka waktu yang panjang (Arfa, 2020).…”

Section: Pendahuluanunclassified

Perlindungan Koleksi Museum Tsunami Aceh Dalam Mencegah Kerusakan

Fani,

Khadijah,

Perdana

2024

JSPM

View full text Add to dashboard Cite

The aim of this research is to determine the application of passive conservation and active conservation activities to the collections at the Aceh Tsunami Museum. This type of research uses qualitative methods with a case study approach. Passive conservation activities for collections at the Aceh Tsunami Museum include maintaining the cleanliness of the collection exhibition space and collection storage space, regulating temperature, humidity and air circulation and checking the condition of the collection. Active conservation activities at the Aceh Tsunami Museum include controlling biota and fungi in collections, organizing collections, re-washing outdoor collections, using glass collection boxes, repairing paintings, and collecting collection. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penerapan kegiatan konservasi pasif dan konservasi aktif terhadap koleksi yang terdapat di Museum Tsunami Aceh. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Kegiatan konservasi pasif koleksi di Museum Tsunami Aceh yaitu menjaga kebersihan ruang pamer koleksi dan ruang penyimpanan koleksi, mengatur suhu, kelembaban, sirkulasi udara dan telah melakukan pengecekan kondisi koleksi. Kegiatan konservasi aktif di Museum Tsunami Aceh yaitu pengendalian biota dan jamur pada koleksi, penataan koleksi, mencuci ulang koleksi luar ruangan, penggunaan kotak kaca koleksi, perbaikan lukisan, dan penataan koleksi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa Museum Tsunami Aceh telah berupaya dalam menjalankan kegiatan konservasi aktif dan konservasi pasif, yang bertujuan untuk memperpanjang umur dan menyajikan informasi yang terkandung dalam koleksinya.

show abstract

Section: Pendahuluanunclassified

Perlindungan Koleksi Museum Tsunami Aceh Dalam Mencegah Kerusakan

Fani,

Khadijah,

Perdana

2024

JSPM

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Upayaupaya kegiatan konservasi ini, pada dasarnya juga merupakan bagian yang menyeluruh dari kegiatan peralihan fungsi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan guna mengembangkan dan mengefektifkan produksi UMKM. Upaya-upaya yang menyangkut kegiatan konservasi peralihan fungsi Kantor Pos Besar Kota Medan, terutama yang berkaitan dengan pelestarian barang yang dikoleksi dan bangunan-bangunan dengan tujuan utama dari kegiatan preservasi dan konservasi adalah untuk menjaga dan melestarikan aspek nilai-nilai budaya, nilai arsitektural pada karya arsitektur serta meningkatkan nilai pendidikan atau edukasi bagi generasi mendatang (Arfa, 2020).…”

Section: Kegiatan Preservasi-konservasi Pasca Alih Fungsi Ke Pos Blocunclassified

“…Berbagai cara bisa dilakukan oleh pihak kantor Pos agar koleksinya awet salah satunya adalah konservasi (Arfa, 2020). Aktivitas pemeliharaan, pengawetan, perlindungan, dan pelestarian koleksi tadi dapat disebut juga sebagai konservasi.…”

unclassified

Kegiatan Preservasi dan Konservasi Koleksi Kantor Pos Besar Kota Medan pasca Alih Fungsi ke Pos Bloc

Br. Hutapea,

Siregar

2023

Mukadimah

View full text Add to dashboard Cite

Kegiatan pelestarian koleksi di Kantor Pos Besar Kota Medan jelas tidak dapat terlaksana dengan sendirinya tanpa adanya dorongan serta bantuan dari semua pihak yang terlibat di dalamnya terutama para staf/karyawan Pos Kota Medan. Hal seperti ini yang terjadi pada semua Kantor Pos khusus di Indonesia, begitu juga yang terjadi pada Kantor Pos di Kota Medan, permasalahannya adalah bagaimana upaya atau usaha yang dilakukan oleh para staf kantor Pos Besar Kota Medan dalam pelaksanaan kegiatan pelestarian dalam kegiatan preservasi dan konservasi koleksi kantor Pos Besar Kota Medan pasca alih fungsi ke Pos Bloc.Kegiatan preservasi dan konservasi koleksi kantor Pos Besar Kota Medan pasca alih fungsi ke Pos Bloc sudah dilaksanakan namun masih sangat sederhana. Kantor Pos Kota Medan dalam mencegah kerusakan yang disebabkan oleh banyak faktor, mulai dari faktor alam dan faktor manusia, untuk faktor alam kantor Pos dituntut mencegah dari serangan dari berbagai macam dari jamur, serangga, cahaya, udara atau debu dan bencana alam yang sewaktu-waktu dapat datang. Untuk pencegahan dari faktor manusia, perpustakaan pos melakukan pencegahan dari faktor manusia, dari faktor kebersihan pada tempat penyimpanan, pencurian dan vandalisme. Kantor Pos tidak jauh dari kata ruangan atau gedung, di mana kantor pos digunakan melayani penerimaan, pengumpulan, penyortiran, transmisi, dan pengantaran surat dan paket pos (Atika, 2016). Salah satu kantor pos yang ada di Medan ialah Kantor pos besar yang terletak di Jalan Pos No. 1, Kesawan, Medan, meski sudah berusia lebih dari 112 tahun masih terlihat gagah dan megah. Pada dinding bagian luar terdapat ukiran ANNO 1911 yang menunjukkan tahun berdirinya gedung tersebut. Bangunan yang memiliki luas bangunan 1.200 meter persegi, lebar 20 meter, panjang 60 meter, serta tinggi 20 meter ini, didirikan pada masa pemerintahan kolonial Belanda pada saat kepemimpinan ABSTRACT ARTICLE HISTORY Preservation and conservation as an effort to preserve collections at the Medan City Post Office after the function has been switched to be public space called 'Pos Bloc'. The purpose of this study is to determine the process of preservation and conservation activities and the factors causing damage to collectibles at the Pos Bloc. This research is qualitative descriptive. The process of data analysis uses the theory of Miles and Huberman, namely by reducing the data focusing on the research theme, presenting explaining data based on observations, interviews, and documentation, and concluding the results of the analysis after the stages of analysis are completed. While testing the validity of data in this study was carried out in four ways, namely: credibility, transferability, dependability, and confirmability. In this study, the informants were staff officers as many as two informants. The results of this study show that the Pos Bloc has various factors from damage to collectibles, ranging from environmental factors, namely lack of air humidity, biological factors, namely termite insects, physical factors, namely dus...

show abstract

“…Satu contohnya adalah menjadikan seluruh koleksi yang ada dalam museum awet agar dapat bertahan untuk waktu yang lama sehingga koleksi tadi bisa dinikmati oleh generasi selanjutnya. Berbagai cara bisa dilakukan oleh pihak museum agar koleksinya awet salah satunya adalah konservasi (Arfa, 2020). Aktivitas pemeliharaan, pengawetan, perlindungan, dan pelestarian koleksi tadi dapat disebut juga sebagai konservasi.…”

Section: A Pendahuluanunclassified

“…Damayanti & Hazmi (2022) dari museum adalah institusi pendidikan nonformal, situs pelestarian, sumber data riset dan anggota dari industri budaya. Pengelolaan museum merupakan usaha sistematis untuk memanfaatkan, melindungi, dan mengembangkan koleksi melalui standar pengaturan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan untuk memaksimalkan kesejahteraan masyarakat (Arfa, 2020). Adapun jenis dari museum dapat digolongkan menjadi dua yakni museum khusus dan museum umum.…”

Section: A Pendahuluanunclassified

Konservasi Preventif Untuk Mencegah Kerusakan Koleksi pada Museum Geologi Bandung

Indriani,

Khadijah,

CMS

et al. 2022

unilib

View full text Add to dashboard Cite

Museum Geologi Bandung adalah museum geologi satu-satunya yang dimiliki Indonesia. Koleksi mereka yang berupa benda-benda yang merupakan material geologi adalah aset yang harus dipelihara dan dijaga agar kebermanfaatannya dapat dirasakan untuk waktu yang lama hingga ke generasi-generasi selanjutnya. Berbagai cara bisa dilakukan oleh pihak museum agar koleksinya awet salah satunya adalah dengan melakukan konservasi. Penelitian ini penting untuk dilakukan karena penulis belum menemukan penelitian yang membahas tentang konservasi preventif koleksi Museum Geologi Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan kegiatan konservasi preventif pada koleksi Museum Geologi Bandung. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi literatur. Hasilnya ditemukan bahwa konservasi preventif yang dilakukan Museum Geologi Bandung dilaksanakan dalam langkah-langkah berupa pengendalian suhu dan tingkat kelembaban udara, pengaturan tingkat pencahayaan, cara pemindahan/pengangkutan koleksi, dan pengawetan koleksi. Kemudian saran yang dapat disampaikan adalah pihak museum mungkin dapat memperbarui kebijakan terkait siklus pembersihan, penambahan personel penjaga museum, rutin melakukan pengecekan berkala terhadap fasilitas yang ada dan mempertegas peraturan bagi pengunjung.

show abstract

Strategi Konservasi Koleksi Museum Ranggawarsita Semarang

Cited by 3 publications

References 0 publications

Perlindungan Koleksi Museum Tsunami Aceh Dalam Mencegah Kerusakan

Perlindungan Koleksi Museum Tsunami Aceh Dalam Mencegah Kerusakan

Kegiatan Preservasi dan Konservasi Koleksi Kantor Pos Besar Kota Medan pasca Alih Fungsi ke Pos Bloc

Konservasi Preventif Untuk Mencegah Kerusakan Koleksi pada Museum Geologi Bandung

Contact Info

Product

Resources

About