Nilai-nilai nasionalisme seringkali kurang mendapat perhatian dalam proses pembelajaran khususnya pada pendidikan agama kristen. Akibatnya isu-isu intoleransi dan radikalisme mendapat ruang dalam dunia pendidikan saat ini. Isu-isu tersebut dipertegas dengan perilaku peserta didik menunjukkan gejala-gejala yang mengarah pada intoleransi dan radikalisme sering terlihat diantara peserta didik dengan membentuk kelompok-kelompok pertemanan yang didasarkan pada persamaan agama. Sikap kurang menghargai agama lain, rendahnya kedisiplinan dalam menaati peraturan sekolah, suka membolos pada saat jam pelajaran PAK, kurang sopan dalam bertutur kata, malas, tidak suka berkerja bersama-sama atau gotng royong, kurang dalam kepedulian sosial. Dengan adanya Pendidikan Agama Kristen di sekolah diharapkan dapat berkontribusi menanamkan nilai nasionalisme pada peserta didik. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan: 1) Strategi menanamkan nilai-nilai nasionalisme pada pembelajaran PAK. 2) Penerapan nilai karakter nasionalisme yang dilakukan pada pembelajaran PAK. Penulis menggunakan metode penelitian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menggunakan berbagai data yang diperoleh melalui buku-buku, jurnal, internet dan sumber-sumber relevan lainnya. Hasil menunjukkan bahwa: 1) Strategi menanamkan nilai nasionalisme dalam pembelajaran PAK melalui penanaman kebiasaan baik pada peserta didik. 2) Penerapan nilai karakter nasionalisme dalam pembelajaran PAK melalui keteladanan guru dalam interaksi sosial antara sesama guru, guru dengan peserta didik dilingkungan sekolah dan melalui pengalaman belajar. Perilaku karakter nasionalisme yang diterapkan menjadi gaya hidup sehari-hari di sekolah oleh peserta didik yaitu toleransi, disiplin menaati peraturan sekolah, bertanggung jawab, kerja keras, sopan santun, gotong royong, dan peduli sosial.