Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manfaat penambahan limbah ubi jalar ungu dalam ransum dengan level yang berbeda terhadap finansial usaha peternakan ayam petelur. Penelitian ini berlokasi di Ds. Candiksuma, Kec. Melaya, Kab. Jembrana, Bali dalam jangka waktu dua bulan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu perlakuan A yang merupakan ransum tanpa penambahan limbah ubi jalar ungu, perlakuan B penambahan 5% limbah ubi jalar ungu, perlakuan C penambahan 10% limbah ubi jalar ungu, dan perlakuan D penambahan 15% limbah ubi jalar ungu dengan 4 pengulangan dimasing-masing unit percobaan dan terdiri dari 10 ekor ayam dengan total ayam 160 ekor yang berumur 65 minggu. Variabel yang diamati meliputi total biaya produksi, penerimaan, pendapatan, R/C ratio, BEP unit, BEP harga, dan IOFC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total biaya produksi terendah ada pada perlakuan D, yaitu sebesar Rp. 29.036.887. Total penerimaan tertinggi diperoleh perlakuan C, yaitu sebesar Rp. 39.360.000. Pendapatan tertinggi diperoleh pada perlakuan C, yaitu sebesar Rp. 9.396.113. R/C ratio (revenue/cost ratio) tertinggi diperoleh perlakuan D, yaitu sebesar 1,32. BEP (break even point) unit terendah diperoleh perlakuan D, yaitu sebanyak 18.164 butir. Sedangkan BEP (break even point) harga terendah diperoleh perlakuan D, yaitu sebesar Rp. 1.210. IOFC (income over feed cost) tertinggi diperoleh perlakuan C, yaitu sebesar Rp. 15.960.000. Dapat disimpulkan penambahan limbah ubi jalar ungu dalam ransum mampu menekan biaya ransum dan meningkatkan keuntungan pada usaha ayam petelur.