ABSTRAKFekunditas dan diameter telur ikan merupakan bagian dari studi reproduksi biologi perikanan. Aspek ini dikaji dari tiga jenis ikan terbang, yaitu Cheilopogon cyanopterus, Hirundichthys oxycephalus, dan Parexocoetus mento yang dikumpulkan dari hasil tangkapan nelayan dengan jaring insang hanyut di perairan Takalar (Selat Makassar) dan Pemuteran (Bali Utara). Jumlah contoh yang diamati 58 gonad ikan betina yang berada pada tingkat kematangan gonad III dan IV. Fekunditas tertinggi dimiliki oleh Parexocoetus mento, namun rata-rata fekunditas tertinggi dimiliki oleh jenis Hirundichthys oxycephalus. Korelasi antara fekunditas dan panjang total ikan memiliki tingkat keeratan yang rendah, sedangkan korelasi antara fekunditas dan bobot gonad memiliki tingkat keeratan yang kuat. Distribusi diameter telur ikan pada ketiga jenis ikan terbang ini tidak menunjukan perbedaan yang signifikan, namun secara umum diameter telur pada tingkat kematangan gonad III (0,33-2,21 mm) lebih kecil dari pada tingkat kematangan gonad IV (0,45-2,36 mm). Penelitian ini memberikan indikasi bahwa terdapat variasi fekunditas dan diameter telur antar jenis ikan terbang, serta lokasi penangkapan ikan terbang yang dilakukan oleh nelayan lokal saat ini merupakan daerah pemijahan.
KATAKUNCI:fekunditas, telur ikan, ikan terbang, Selat Makassar, Bali Utara
ABSTRACT: Flyingfish fecundity and egg diameter in the waters of Makassar Strait and North Bali. By: Firman Ferdiansyah and Augy SyahailatuaFish fecundity and egg diameter are essential aspects in the study of fishery biological reproductive. These two aspects were observed on three species of fyingfish Cheilopogon cyanopterus, Hirundichthys oxycephalus, and Parexocoetus mento which collected from fishermen caught used a drift gillnet in the waters of Takalar (Makassar Strait)