2021
DOI: 10.1088/1755-1315/763/1/012064
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Strategic approaches in manta ray tourism management

Abstract: Manta ray tourism has both positive and negative impacts. Therefore, this type of tourism should be managed appropriately, especially in protected areas. There are a number of protected areas in Indonesia which have become popular as manta ray tourism destinations. These tourism destinations are visited by thousands of tourists every year. Excessive tourist numbers with uncontrolled behaviour can potentially impact the species. This study was conducted to examine effective management strategies to mitigate ove… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 25 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Lonjakan jumlah wisatawan terjadi sekitar 20% hingga 50% dan tak jarang terjadi kebocoran biaya masuk akibat kurangnya pengawasan dari pihak penjaga yang hanya menerima tiket masuk sebagai bukti tanda pembayaran. Di Raja Ampat sendiri, setiap wisatawan yang datang berkunjung akan mendapatkan KJL yang memiliki nomor identitas, serta terdapat beberapa titik pemeriksaan di daerah sekitar pariwisata Raja Ampat yang mewajibkan wisatawan untuk menunjukkan KJL-nya kepada penjaga (Hani, 2020). Namun, didapati hanya sebesar 25% wisatawan domestik yang patuh untuk membayar KJL, sedangkan untuk wisatawan asing sebesar 95%.…”
Section: Penerapan Prinsip-prinsip Sustainable Tourismunclassified
“…Lonjakan jumlah wisatawan terjadi sekitar 20% hingga 50% dan tak jarang terjadi kebocoran biaya masuk akibat kurangnya pengawasan dari pihak penjaga yang hanya menerima tiket masuk sebagai bukti tanda pembayaran. Di Raja Ampat sendiri, setiap wisatawan yang datang berkunjung akan mendapatkan KJL yang memiliki nomor identitas, serta terdapat beberapa titik pemeriksaan di daerah sekitar pariwisata Raja Ampat yang mewajibkan wisatawan untuk menunjukkan KJL-nya kepada penjaga (Hani, 2020). Namun, didapati hanya sebesar 25% wisatawan domestik yang patuh untuk membayar KJL, sedangkan untuk wisatawan asing sebesar 95%.…”
Section: Penerapan Prinsip-prinsip Sustainable Tourismunclassified