KAJIAN SISTEM PEMURNIAN HELIUM REAKTOR HTGR BERDAYA KECIL.Sistem pemurnian helium (SPH) adalah salah satu sistem keselamatan pada reaktor HTGR. SPH berfungsi membersihkan pengotor yang ada pada pendingin primer, sehingga dampak terhadap struktur, sistem dan komponen (SSK) reaktor minimal. Ada dua jenis pengotor pada pendingin yaitu berbentuk partikulat (debu karbon, produk fisi (Kr, Xe, Cs,dll.)) dan gas (O2, N2, H2O, CH4, CO, CO2, dan H2). Setiap reaktor mempunyai batasan pengotor yang berbeda selama operasi normal tergantung pada daya reaktor, sistem konversi energi dan jenis bahan bakar yang digunakan. Makalah ini membahas SPH pada HTR-10, HTTR dan desain konseptual RDE. Tujuan kajian adalah mengetahui desain SPH yang optimum dan dapat digunakan sebagai masukan desain SPH RDE. Metodologi yang digunakan adalah kajian literatur berdasarkan pengalaman operasi HTR-10 dan HTTR serta evaluasi desain konseptual RDE. Parameter kajian ditekankan pada batasan pengotor yang dipersyaratkan pada operasi normal, komponen utama alat pemurnian, laju alir masa dan proses regenerasi. Komponen utama peralatan pemurnian yang digunakan pada SPH HTR-10, HTTR dan RDE adalah sama yaitu filter, kolom CuO, water cooler, kolom molecular sieve dan karbon aktif kondisi kriogenik. Berdasarkan pengalaman operasi HTR-10 dan HTTR, desain SPH yang digunakan cukup handal dalam menjaga kemurnian pendingin primer, meskipun batasan pengotor yang ditetapkan berbeda. SPH pada HTTR Jepang memiliki penetapan batas yang lebih ketat yaitu tidak boleh ada pengotor N2, CH4 dan O2 pada operasi normal, serta menggunakan precharcoal trap untuk mengadsorpsi debu halus dibawah 0,1 mikron. Kedua parameter ini dapat diadopsi pada desain SPH RDE agar dampak pengotor terhadap SSK minimal.
ABSTRACT THE ASSESSMENT OF HELIUM PURIFICATION SYSTEM OF SMALL POWER HTGR.The helium purification system (HPS) is one of safety system of High Temperature Gas-cooled Reactor. HPS removes impurities in the primary coolant, so that the impact on structure, system and component (SSC) is minimized. The two impurity types are particulates (carbon dust, fission products (Kr, Xe, Cs etc.) and the gases (O2, N2, H2O, CH4, CO, CO2, and H2). Every reactor has a different impurity limit during normal operation, depends on the reactor power, energy conversion system and fuel type. This paper discusses the HPS on HTR-10, HTTR and Indonesian RDE conceptual design. The purpose of this assessment is to determine the optimum HPS design as a role model for Indonesian RDE. The utilized methodology is a literature study based on the operating experiences of both HTR-10 and HTTR as well as the evaluation of RDE conceptual design. This study focuses on the impurities limit during normal operation, the main components of HPS, mass flow-rate and regeneration process. The main component that used in HPS for HTR-10, HTTR and RDE are similar i.e. filter, CuO column, water cooler, molecular sieve bed and cryogenic activated carbon bed. Refer to the HTR-10 and HTTR operational experiences, both of those rea...