Lalat hijau (Chrysomya megacephala) merupakan serangga yang memiliki peranan ekologis penting, salah satu diantaranya adalah sebagai dekomposer. Lalat hijau sering ditemukan berkerumun di sekitar makanan dan sampah yang mengandung protein tinggi. Hinggapnya lalat ini pada makanan perlu diwaspadai karena dapat mengakibatkan makanan lebih cepat rusak atau basi. Diduga bahwa bakteri yang ada pada tubuh lalat berperan dalam proses dekomposisi bahan makanan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari bakteri proteolitik yang diisolasi dari tubuh lalat hijau. Sampel lalat hijau diambil dari tempat pembuangan sampah di Kebon Kongok, Lombok Barat, Indonesia. Sampel dimasukkan ke dalam Brain Heart Infusion Broth, selanjutnya bakteri yang terdapat pada tubuh lalat hijau diisolasi menggunakan Nutrient Agar. Aktivitas proteolitik isolat bakteri dideteksi dari terbentuknya zona bening pada medium Skim Milk Agar dengan metode totol dan difusi sumuran. Isolat bakteri kemudian dikarakterisasi melalui pengecatan Gram dan uji biokimia. Ditemukan sebanyak empat isolat bakteri proteolitik pada tubuh lalat hijau yaitu isolat LH1, LH2, LH3 dan LH4. Isolat LH2 menunjukkan aktivitas katalitik paling baik dengan rerata diameter zona bening sebesar 25,5 mm setelah inkubasi 48 jam pada suhu 37oC. LH2 merupakan Gram negatif berbentuk batang rantai pendek, bersifat motil dan aerob. Bakteri ini mampu memanfaatkan beberapa jenis gula seperti arabinosa, sukrosa, maltosa, dan manitol, mampu mengoksidasi asam amino triptofan serta mampu mengubah urea menjadi amonia. Hasil penelitian ini memberikan informasi bahwa, LH2 berkontribusi dalam proses dekomposisi. Selain itu, LH2 juga berpotensi sebagai patogen.