Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan minat dan motivasi siswa terhadap materi fisika melalui pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sederhana. Penelitian ini menggunakan metode one shot case study pre experimental. Populasinya adalah seluruh siswa kelas VIII salah satu SMP di kota Bandung, sedangkan sampel penelitian diambil secara acak, yaitu sebanyak 27 siswa. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dan lembar observasi. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh hasil bahwa penerapan alat peraga sederhana dapat menumbuhkan minat dan motivasi siswa. Siswa menjadi lebih antusias dan tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran.Kata kunci: alat peraga sederhana, minat, motivasi.
PENDAHULUANHakikat pembelajaran IPA adalah proses dan produk. Oleh karena itu, pembelajaran IPA di sekolah tidak hanya mementingkan penguasaan fisika terhadap fakta konsep dan teori IPA (sebagai produk) tetapi yang lebih penting adalah siswa mengerti proses bagaimana fakta dan teori-teori tersebut ditemukan. Dengan kata lain siswa harus mendapat pengalaman langsung dan menemukan sendiri proses tersebut (Depdiknas, 2006). Sesuai yang tertera dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Fisika SMP, pembelajaran fisika di sekolah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut (BSNP, 2006) (1) Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan dan keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa; (2) Mengembangkan sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat bekerjasama dengan orang lain; (3) Mengembangkan pengalaman melalui percobaan agar dapat merumuskan masalah, mengajukan dan menguji hipotesis, merancang dan merakit instrumen, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan data, serta mengkomunikasikan secara lisan dan tertulis; (4) Mengembangkan kemampuan penalaran induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip untuk mendeskripsikan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif; (5) Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan mengembangkan pengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.Kemampuan-kemampuan pada poin-poin di atas oleh para guru, jarang sekali dikembangkan, padahal kompetensi tersebut nantinya harus dimiliki siswa ketika terjun langsung ke dunia kerja. Oleh karena itu, perlu kiranya seorang guru membuat proses pembelajaran yang sedapat mungkin melibatkan para pelajar dalam memecahkan masalah, mengijinkan para pelajar untuk aktif membangun dan mengatur pembelajarannya, dan dapat menjadikan pelajar yang realistis. Kegiatan pemberian pengalaman langsung terhadap siswa tersebut dapat diperoleh melalui kegiatan eksperimen maupun demonstrasi menggunakan alat peraga sederhana karena dalam upaya untuk mengajar yang baik yang meliputi (sebagian) penanganan gaya belajar siswa yang berbeda, upaya meningkatkan keaktifan partisipasi siswa dalam pembela...