Salah satu isu kesehatan yang menjadi perhatian dunia adalah masalah hipertensi. Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah tidak normal yang mampu memicu masalah kesehatan lainnya seperti jantung, ginjal, masalah otak dan lainnya. Kasus di Indonesia, lebih dari sepertiga penduduk di Indonesia mengidap hipertensi. Artinya bahwa kasus hipertensi memerlukan perhatian lebih melihat kondisi tersebut. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi tertinggi keempat untuk kasus hipertensi di Indonesia. Berdasarkan hasil pengukuran dalam data Riskesdas 2019, prevalensi penderita hipertensi DIY di atas 30 persen. Sedangkan berdasarkan diagosis dokter/obat prevalensinya sebesar 10,68 persen. Oleh karenanya hipertensi menjadi salah satu masalah utama kesehatan penduduk di DIY. Meskipun begitu penting, publikasi dasar mengenai distribusi dan karakteristik penderita hipertensi di DIY belum dibahas secara komperehensif. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan distribusi dan karakteristik pada penderita hipertensi di DIY. Temuan hasil ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar perencanaan kebijakan utamanya dalam pengendalian dan pengobatan hipertensi di DIY. Desain penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Data dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif dan komparatif. Data utama yang digunakan adalah profil penderita hipertensi berdasarkan hasil pengukuran dari data Riskesdas 2019. Akurasi data-data tersebut memiliki tingkat interval kepercayaan (confidence interval) 95 persen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi prevalensi penderita hipertensi di DIY terbanyak berada di Kabupaten Gunungkidul. Sedangkan berdasarkan jumlahnya, terbanyak di Kabupaten Sleman. Penderita hipertensi di DIY memiliki karakteristik dominan di usia lansia (65 tahun ke atas), berjenis kelamin perempuan, berpendidikan rendah, tinggal di perdesaan serta dominan bekerja di sektor pertanian. Profil tersebut menjelaskan bahwa selain rentan karena kesehatannya, profil penderita hipertensi di DIY juga rentan dari sisi kondisi sosial ekonominya. Oleh karenanya penanganan yang tepat diperlukan agar masalah hipertensi di DIY dapat tertangani dengan baik.