Latar Belakang: Malaria adalah penyakit tular vektor yang masih menjadi masalah utama kesehatan masyarakat di Kecamatan Lamboya Sumba Barat. Analisis spasial diperlukan untuk mengetahui sebaran kasus malaria, penentuan wilayah receptive dan vulnerable.Tujuan: Penelitian bertujuan untuk mengetahui pola sebaran kasus malaria, tipe habitat jentik, pemetaan wilayah receptive dan vulnerable dan pengaruh faktor risiko di Kecamatan LamboyaMetode: Penelitian ini menggunakan rancangan unmatched case control. Besar sampel masing-masing 36 kontrol responden positif dan negatif malaria Januari 2023. Data diperoleh melalui e-SISMAL (Elektronik Sistem Informasi Surveilans Malaria) Puskesmas Kabukarudi dan Klinik Malaria. Analisis data meliputi analisis spasial dengan QGIS, univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Wilayah receptive ditentukan berdasarkan temuan kasus malaria dan habitiat positif jentik, vulnerable wilayah tanpa kasus namun berbatasan langsung dengan wilayah receptiveHasil: Sebaran malaria berpola random dekat habitat nyamuk radius 500m ada 25 kasus dan radius 1000m ada 6 kasus. Habitat positif jentik pada sawah, mata air, muara, sungai, genangan dan kubangan. Lima wilayah receptive pada Patiala Bawa, Palamoko, Lamboya Bawa, Ringurara dan Watukarere. Tiga wilayah vulnerable Wailibo, Kabukarudi dan Rajaka. Hasil identifikasi nyamuk ditemukan An.Vagus, An.Limosus, An.Subpictus, An. Indefinitus dan An.Annularis.Kesimpulan: Pola sebaran malaria menyebar mendekati habitat nyamuk. Ditemukannya nyamuk potensial vektor malaria dan habitat positif jentik menunjukkan bahwa di Kecamatan Lamboya berpotensi tinggi terjadinya penularan malaria.