STUDI KOMPARATIF FRAKSI AIR SUSU IBU PERAH SEGAR DAN BEKU DALAM MENGHAMBAT BAKTERI ENTEROTOKSIGENIK Escherichia coli

Abstract

Sumber nutrisi utama untuk pertumbuhan dan proteksi bayi yang mengandung makronutrisi, mikronutrisi, dan senyawa bioaktif adalah air susu ibu (ASI). Kegagalan menyusui dialami lebih banyak oleh ibu yang bekerja. Saat ini, pemberian ASI perah beku merupakan solusi alternatif tetapi kemampuan senyawa imunologis ASI perah beku dalam menghambat bakteri penyebab diare mungkin mengalami penurunan. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan dan mengetahui kemampuan fraksi ASI segar dan beku dalam menghambat pertumbuhan bakteri Enterotoksigenik Escherichia coli (ETEC). Penelitian ini menggunakan quasi-experimental design dengan tujuh sampel ASI dengan kondisi empat belas hari pasca melahirkan dan disentrifugasi untuk mendapatkan fraksi supernatan dan pelet. Hasil penelitian ini adalah ada penurunan yang signifikan pada whole milk, supernatan, dan pelet ASI segar maupun beku dalam menghambat pertumbuhan ETEC. Fraksi supernatan pada ASI segar dan beku memiliki kemampuan lebih tinggi dalam menghambat bakteri dibandingkan dengan whole milk dan fraksi pelet.

Pengaruh Waktu Penyimpanan dan Jenis Spesimen Air Susu Ibu terhadap Titer Antibodi Golongan Darah O

“…Sedangkan spesimen ASI ketika disentrifugasi maka akan membentuk 3 bagian yaitu bagian atas yang mengandung lemak, protein yang berupa laktoferin, sitokin, dan komplemen. Kemudian bagian kedua yang berupa supernatan mengandung immunoglobulin A, sel-sel imun seperti netrofil dan makrofag, serta pada bagian pelet (endapan) berupa sel epitel payudara 7 .…”

“…Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan bahwa dengan menggunakan supernatan ASI aglutinasi yang dihasilkan lebih terlihat dengan jelas, selain itu titer antibodi yang dihasilkan juga lebih tinggi karena mengandung IgA spesifik yang terdapat pada lapisan kedua yang berupa supernatan. Selain itu, supernatan ASI mampu menghambat bakteri Enterotoksigenik Escherichia coli (ETEC) dibandingkan dengan spesimen ASI sehingga pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan denaturasi protein lebih bisa diminimalisir 7 .…”