Studi Literatur Karakteristik Minyak Cengkeh (Clove Oil) Dari Beberapa Metode Distilasi

Abstract

Indonesia memiliki sumber daya alam hayati yang banyak dan beragam. Di antaranya adalah tanaman-tanaman penghasil minyak atsiri (essential oil). Minyak cengkeh (Syzygium Aromaticum) merupakan salah satu minyak atsiri yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Semakin banyaknya minyak cengkeh yang dibutuhkan masyarakat maka sebagian besar produksi minyak cengkeh dilakukan menggunakan penyulingan. Terdapat banyak metode distilasi pada era modern saat ini untuk memperoleh minyak cengkeh. Kajian ini bertujuan membandingkan hasil karakteristik minyak cengkeh dari berbagai metode distilasi untuk memperoleh kualitas minyak cengkeh yang terbaik, serta menganalisis metode distilasi yang efektif dan efisien untuk menghasilkan kualitas minyak cengkeh yang berkualitas tinggi sesuai standar mutu. Pada makalah ini diuraikan beberapa perolehan karakteristik minyak cengkeh dari metode distilasi uap, distilasi air, distilasi uap dan air, serta dengan bantuan microwave dalam kondisi operasi pada masing-masing metode. Hasil evaluasi dari berbagai metode distilasi yang menghasilkan karakteristik minyak cengkeh terdapat pada metode uap dan air distilasi (steam-hydro distillation) dengan microwave dihasilkan kadar eugenol, rendemen (%), indeks bias, dan warna yaitu 89,76%; 5,20%; 1,5178; dan cokelat kekuningan.

Study of Distillation Method and Time on the Quality of Basil (Ocimum sanctum L.) Essential Oil

“…After that, the basil leaves were withered naturally for 24 h. The withering process was carried out by placing basil leaves evenly on a drying mat, then air-drying them without being exposed to direct sunlight and only using the air in a closed room. Withering in this way can reduce the evaporation of essential oils, so that essential oils can be produced properly (Nirwana, 2021).…”

“…The oil yield will increase due to the increasing amount of heat received by the material to evaporate the oil cells from the material and the more steam associated with the oil cells in the material network, so that more oil is extracted (Ekasari, 2020). Apart from that, the oil yield percentage is influenced by the processing time because the longer the distillation takes, the higher the yield produced (Nirwana, 2021). It can be seen from Figure 1 that a distillation time of 2 h produces a higher oil yield than the oil yield with a distillation time of 1 h. However, a distillation time of 3 h did not result in an increase in oil yield and the results were not much different from distillation for 2 h. This can happen because the longer the distillation time, the higher the yield obtained and the oil content in the raw material will decrease so that for a certain length of distillation the oil yield will not increase (Ekasari, 2020).…”

Pretreatment Sonikasi Dan Steam Distillation Untuk Meningkatkan Yield Minyak Atsiri Dari Kulit Jeruk Sebagai Media Peluruh Sampah Styrofoam

“…Lama waktu distilasi juga berpengaruh terhadap penguapan fraksi yang bertitik didih tinggi. Semakin lama penyulingan, penguapan fraksi yang bertitik didih tinggi akan semakin besar [7] dan semakin lama kontak pelarut dan sampel tersebut akan diperoleh rendemen (%) yang semakin banyak [8]. Pada Gambar 4.4 memperlihatkan kesesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhtadin dkk [3] mengenai pengambilan minyak atsiri dari kulit jeruk menggunakan metode steam distillation yang menunjukkan semakin lama waktu distilasi maka semakin banyak minyak atsiri yang diekstrak.…”