Wilayah pesisir Kota Semarang memiliki elevasi lebih rendah dari permukaan laut, sehingga digunakan sistem polder dengan pompa dan kolam tando sebagai solusi penanganan banjir. Salah satu penerapan sistem tersebut adalah di wilayah Sub Sistem Sungai Banger (Polder Banger), namun beberapa area di wilayah tersebut masih dijumpai area genangan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan inventori agar didapatkan gambaran mengenai kondisi infrastruktur drainase dan genangan air di wilayah Polder Banger serta menganalisis kebutuhan saluran drainase, pompa dan kolam tando/kolam retensi/longstorage. Dari hasil inventori diketahui bahwa infrastruktur saluran drainase pada kawasan Polder Banger secara umum pada saluran primer dan saluran sekunder sudah cukup baik, sedangkan pada saluran tersier, permasalahan utama yang dijumpai adalah kondisi saluran banyak sampah dan sedimentasi sehingga mengakibatkan saluran mampat. Hasil analisis menunjukkan pengurangan luas genangan air pada kawasan Polder Banger sebesar 76,5 Ha (55%) jika tetap menggunakan kapasitas pompa 10 m 3 /dt dapat dicapai dengan (1) tambahan volume kolam retensi/longstorage sebesar 132.039 m 3 , (2) dilakukan normalisasi dan memperbesar dimensi saluran sekunder, (3) serta normalisasi dan penambahan saluran baru pada saluran tersier.