2013
DOI: 10.5614/jtl.2013.19.1.2
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Studi Pengolahan Air Sungai Tanggulan Sub Das Cikapundung Menggunakan Floating Treatment Wetlands Dengan Potensi Partisipasi Masyarakat Sekitar

Abstract: Abstrak: Mayoritas penduduk Indonesia yang menempati wilayah bantaran sungai masih membuang air limbah domestiknya langsung ke sungai sehingga kualitas air sungai menurun drastis. Padahal air sungai merupakan salah satu sumber air utama yang dimanfaatkan sebagai air baku untuk air minum, misalnya air sungai Cikapundung di Kampung Tanggulan, Dago Pojok, Bandung. Masyarakat di bagian timur sungai ini membuang air limbah domestiknya ke sungai tersebut, sementara masyarakat di bagian barat sungai menggunakan air s… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 3 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Penelitian terdahulu mengenai penerapan FTW, salah satunya yaitu penelitian yang mengkaji performa media terapung dari tiga jenis tanaman yang berbeda (Ipomoea reptans, Amaranthus tricolor, dan Lactuca sativa) untuk selanjutnya dibandingkan dengan kontrol berupa sistem batch [5]. Hasil yang didapatkan adalah tanaman Ipomoea reptans memiliki penyisihan rata-rata optimum untuk masing-masing parameter TSS, COD, dan ortofosfat sebesar 0,451 g/m 2 dengan efisiensi penyisihan 52,63 %, 78,15 %, dan 93,27 %, sedangkan tanaman dan Lactuca sativa memiliki penyisihan rata-rata optimum untuk masing-masing parameter BOD dan NH4 + sebesar 0,094 g/m 2 dengan efisiensi penyisihan 87,82 % dan 82,60 %.…”
unclassified
“…Penelitian terdahulu mengenai penerapan FTW, salah satunya yaitu penelitian yang mengkaji performa media terapung dari tiga jenis tanaman yang berbeda (Ipomoea reptans, Amaranthus tricolor, dan Lactuca sativa) untuk selanjutnya dibandingkan dengan kontrol berupa sistem batch [5]. Hasil yang didapatkan adalah tanaman Ipomoea reptans memiliki penyisihan rata-rata optimum untuk masing-masing parameter TSS, COD, dan ortofosfat sebesar 0,451 g/m 2 dengan efisiensi penyisihan 52,63 %, 78,15 %, dan 93,27 %, sedangkan tanaman dan Lactuca sativa memiliki penyisihan rata-rata optimum untuk masing-masing parameter BOD dan NH4 + sebesar 0,094 g/m 2 dengan efisiensi penyisihan 87,82 % dan 82,60 %.…”
unclassified