Pembelajaran tatap muka memerlukan beberapa persiapan untuk mencegah berkembangnya kembali Covid-19. Mahasiswa adalah mayoritas dari penghuni kampus yang terlibat dalam proses pembelajaran sehingga kepatuhan mahasiswa dalam melaksanakan protokol kesehatan sangatlah penting. Protokol kesehatan mengharuskan cuci tangan sebagai bagian aktifitas penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model perilaku mencuci tangan dan menguji pengaruh variabel pengetahuan (Z1), sikap (Z2), dan sarana sabun, air, hand sanitizer (Z3) terhadap perilaku mencuci tangan (Y). Pengujian model menggunakan satu set data empiris yang dikumpulkan dari 101 mahasiswa jurusan teknik kimia secara acak. Selanjutnya data dikumpulkan, diurutkan, dan dianalisa secara statisik menggunakan statistik deskriptif, uji regresi linier berganda, uji T, dan uji F. Representasi data, validasi dan korelasi data dilakukan dalam MS Excel dan SPSS 20. Uji regresi linier berganda menghasilkan persamaan Y = 3,722 + 0,035 Z1 + 0,142 Z2 + 0,269 Z3 + e. Uji T menunjukkan bahwa pengetahuan tidak mempengaruhi secara parsial perilaku mencuci tangan; baik sikap maupun sarana, masing-masing mempengaruhi secara parsial perilaku mencuci tangan. Uji F menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, dan sarana mempengaruhi secara serentak perilaku mencuci tangan. Pengujian koefisien determinasi dari model menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, dan sarana sabun, air, hand sanitizer memberikan kontribusi 48,3% dari seluruh variabel yang mempengaruhi perilaku mencuci tangan. Pengembangan perilaku mencuci tangan dapat dilakukan dengan pemberian stimulus, antara lain sosialisasi pentingnya mencuci tangan (melalui poster, banner, penyuluhan di sela perkuliahan), penyediaan sarana sabun, air, dan hand sanitizer di sudut-sudut kampus, dan pelibatan mahasiswa dalam kegiatan sosialisasi maupun penyediaan sarana cuci tangan.