Kulit singkong merupakan bahan alami dengan kandungan selulosa mencapai 33.33%. Dalam rangka pemanfaatan kulit singkong sebagai alternatif polimer alam maupun energi terbarukan, maka diperlukan proses delignifikasi untuk memisahkan selulosa dari hemiselulosa dan lignin yang menghalangi penetrasi cairan penghidrolisis selulosa. Metode yang dipilih adalah delignifikasi dengan metode alkali hidrogen peroksida (AHP). Metode AHP dilakukan berdasarkan prinsip autooksidasi oleh hidrogen peroksida (H2O2) basa. Metode ini dipilih karena dapat merusak struktur lignoselulosa dengan energi yang relatif rendah dan lebih selektif terhadap lignin. Walaupun demikian, pada kondisi tertentu penggunaan AHP dapat memicu depolimerisasi karbohidrat yang mengakibatkan penurunan yield. Oleh karenanya perlu dipelajari pengaruh konsentrasi H2O2, rasio Solid/Liquid (S/L) (b/v), serta pH terhadap efektivitas penghilangan lignin pada kulit singkong. Konsentrasi H2O2 divariasikan menjadi 1.5%, 3%, 4.5%, 6%, dan 7.5%. Rasio S/L divariasikan menjadi 1:3, 1:5, 1:7, 1:9, 1:12. pH larutan divariasikan menjadi 8, 9, 10, 11, dan 12. Suhu reaksi dijaga pada rentang 70-90°C selama 3 jam reaksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lignin dapat diturunkan hingga 84,05% selama 3 jam reaksi. Kondisi yang diperlukan untuk mencapai kondisi tersebut adalah: Konsentrasi H2O2 sebesar 6%, rasio S/L 1:5 dan pH larutan 11. Reaksi yang dilakukan dengan kondisi tersebut juga dapat meningkatkan jumlah selulosa dari 33.33% hingga 49.00%.Cassava peel is a natural material with cellulose content reaching 33.33%. In order to utilize cassava peel as a biodegradable polymer and renewable energy alternative, a delignification process is essential to separate cellulose from hemicellulose and lignin, which prevents the penetration of cellulose hydrolyzer. The delignification method chosen in this study was alkaline hydrogen peroxide (AHP). The AHP is based on the autoxidation of lignin using hydrogen peroxide (H2O2) in an alkaline environment. This method was chosen because it can damage the lignocellulosic structure with relatively low energy and is more selective for lignin. However, under certain conditions, AHP can trigger carbohydrate depolymerization, which decreases yield. Therefore, it is necessary to study the effect of H2O2 concentration, Solid/Liquid ratio (S/L) (w/v), and pH to evaluate the effectiveness of lignin removal in cassava peel. The concentration of H2O2 was varied into 1.5%, 3%, 4.5%, 6%, and 7.5%. The S/L ratio is varied to 1:3, 1:5, 1:7, 1:9,1:12. The pH of the solution was varied to 8, 9, 10, 11, and 12. The reaction temperature was maintained at 70-90 °C for 3 hours. The results showed that lignin could be reduced to 84.05% for 3 hours by using 6% H2O2, an S/L ratio of 1:5, and a pH of 11. The reaction carried out under these conditions can also increase the amount of cellulose from 33.33% to 49.00%.