Mother's Experiences in Caring for a Mental Retardation Children in BandarLampung. Mental retardation is a condition that intelegency has significant below average and accompanied by incompetence in the adaptation behavior that appeared in the development. Sometimes, parents who has a mental retardation children didn't concern with their growth and developments factors. This study was to explore the mother's experiences in caring for children with mental retardation in Bandar Lampung. It was the qualitative study with the phenomenology approach. Respondent were the mother who has children with mental retardation, total number were 6 peoples. Data were collected by indepth interview. Data were analyzed using thematic analysis according to Collaizz methode. The results showed that there were six theme: 1) mother's Response who has a mental retardation children, 2) caring a mental retardation children, 3) family's treatment in caring for a children mental retardation, 4) kinds of family support, 5) spiritual message to family who has mental retardation children, 6) family's hope who has a mental retardation children.
Keywords: Children mental retardation, Mother's experiences
Abstrak: Pengalaman Ibu Merawat Anak dengan Tunagrahitadi Bandar Lampung.Tunagrahita adalah kondisi dengan intelengsi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi perilaku yang muncul dalam masa perkembangan. Perlakuan orang tua dengan anak tunagrahita seringkali tidak memperhatikan faktor pertumbuhan dan perkembangananak tunagrahita. Penelitian ini bertujuan mengekspolrasi secara mendalam pengalaman ibu merawat anak dengan tungrahita di Bandar Lampung.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak dengan tunagrahita dengan jumlah 6 orang. Pengumpulan data dengan caraindepth interview. Analisa data menggunakan analisa tematik menurut Collaizz's methode. Hasil penelitian terdapat enam tema yaitu 1) Respon ibu memiliki anak tunagrahita, 2) mengasuh anak tunagrahita, 3) usaha keluarga mengasuh anak dengan tunagrahita,4) jenis dukungan keluarga dengan anak tunagrahita, 5) hikmah spiritual keluarga dengan anak tunagrahita, 6) harapan keluarga dengan anak tunagrahita. Berdasarkan hasil penelitian direkomendasikan bahwa keluarga dengan anak tunagrahita perlu bergabung dalam self help group. Perawat anak dapat membentuk Self Help Group bagi keluarga dengan anak tunagrahita. Bagi peneliti selanjutnya dapat meneliti tentang spiritual keluarga dan pengaruhnya pada anak dengan tunagrahita.
Kata kunci: Anak tunagrahita, Merawat, Pengalaman ibuPengalaman peneliti pernah melihat ibu M yang berusia 48 tahun yang memiliki anak tunagrahita. Anak ibu M laki-laki berusia 9 tahun. Ibu M sedang memarahi anaknya dengan nada tinggi dan kasar. Ekspresi wajah ibu tampak sangat marah. Bahkan Ibu M mengancam anaknya akan dikurung. Kemarahan ibu M dipicu karena anaknya meminta sesuatu tetapi ibu keberatan untuk membelikannya....