Study on Formalization of Oil Palm Trunk Modified by Melamine Formaldehyde

Abstract

The structure, composition and water content of a oil palm wood influence its dynamic mechanical properties. These are very important to study in relation to wood applications. The quality of oil palm wood can be improved through formalization treatment in acid and alkaline conditions and then impregnated by melamine formaldehyde. Variation of formalization time and curing temperature after impregnation on specimens were investigated. Based on physical properties and FTIR characterizations, the formalization time of both acidic and alkaline conditions with the melamine formaldehyde impregnation treatment, showed improving in physical properties of the samples after treatment and this is also indicated with a shift in wave numbers and emergenced a new functional group on FTIR spectra of the samples. The curing temperature has also led to increase density and decrease water content of the specimen, so therefore revealing a decrease of the hygroscopicity of wood.

Perluasan Kinerja Akustik Limbah Kayu Batang Kelapa Sawit Termodifikasi Bahan Formaldehida

“…Memodifikasi struktur kayu BKS dengan bahan polimer atau bahan kimia tertentu telah meningkatkan kinerja dari BKS kering (sebelum perlakuan). Modifikasi dengan mengimpregnasi bahan polimer seperti: urea-formaldehida (UF) [5][6][7], fenol-formaldehida (PF) [6] atau melaminformaldehida (MF) [8,9] ke dalam rongga-rongga kosong pada struktur kayu BKS telah berhasil meningkatkan sifat fisis, mekanik serta memperbaiki struktur kimia dari kayu BKS tersebut. Bahkan, pada beberapa penelitian, saat proses impregnasi sampel, ditambahkan perlakuan tekanan dan atau panas untuk mencapai sifat fisis dan mekanik yang diinginkan.…”

“…Resonator helmholtz digunakan untuk mengendalikan derau frekuensi rendah pita sempit dan material yang permukaan licin, keras dan kaku, digunakan untuk menghasilkan bunyi pantul. [16] Kayu BKS mentah asal Banjarbaru, sebagai sampel pada penelitian ini, memiliki kadar air ratarata 107,03% dan densitas rata-rata sekitar 0,36 g/cm 3 [9]. Keadaan ini menjadi perlu untuk diatasi terlebih dahulu, karena suatu material akustik harus memiliki kadar air kayu kurang dari atau mendekati 6% [15], untuk dapat mengatasi perubahan suara atau fluktuasi nada akibat perubahan kondisi lingkungan.…”

“…Modifikasi impregnasi dengan MF bertujuan untuk meningkatkan sifat fisis, mekanik dan akustik limbah kayu BKS tersebut [8,9,18]. Resin MF dipilih sebagai impregnan karena sampel kayu ini akan dimanfaatkan sebagai material akustik ruang.…”