Radikal bebas dapat berasal dari dalam tubuh manusia hasil proses metabolisme dari reaksi kimia dalam tubuh dan radikal bebas dari luar tubuh atau lingkungan diantaranya berasal dari asap kendaraan bermotor, polusi udara oleh pabrik, bahan kimia industri, bahan makan dan minuman, asap rokok, radiasi dan sinar matahari. Antioksidan merupakan komponen yang dapat mencegah sel atau molekul teroksidasi dengan cara mendonorkan electron atau atom hydrogen pada radikal bebas. Dampak reaktivitas senyawa radikal bebas dapat berupa kerusakan sel atau jaringan, penyakit degeneratif hingga penyakit kanker. Salah satu benalu pada tumbuhan kelor yakni Helixanthera cylindrica (Jack) Danser memiliki kandungan senyawa metabolit sekunder antara lain alkaloid, flavonoid dan saponin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah daun benalu Helixanthera cylindrica (Jack) Danser memiliki aktivitas sebagai antioksidan menggunakan metode 2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl (DPPH). Metode penelitian yakni eksperimental laboratorium dengan 5 konsentrasi 3 kali ulangan, selanjutnya pengujian aktivitas antioksidan dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan metode DPPH pada panjang gelombang 517 nm dan menggunakan Spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil penelitian uji antioksidan ekstrak daun benalu Helixanthera cylindrica (Jack) Danser memiliki aktivitas yang sangat kuat dengan nilai IC50 28.74 ppm sedangkan pembanding vitamin C memiliki nilia IC50 1.57 ppm, dengan nilai persamaan regresi dari konsentrasi benalu y=0.3344x + 40.389 dengan nilai R2=0.9726 dan vitamin C menunjukkan y=4.4065x + 43.079 dengan nilai R2=0.9677. maka dapat disimpulkan bahwa daun benalu Helixanthera cylindrica (Jack) Danser pada tumbuhan kelor (Moringa oliefera) memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat.