2022
DOI: 10.57089/jplk.v4i3.1203
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Substitusi Tapioka dengan Tepung Bonggol Pisang Kepok terhadap Kualitas Kimia dan Organoleptik Sosis Ayam Kampung

Abstract: Tepung bonggol pisang kepok  memiliki kandungan  pati yang sama dengan tapioka, amilosa dan amilopektin yang tinggi sehingga dapat dijadikan alternatif sebagai bahan pengisi, pengental dan bahan pengikat di dalam pembuatan sosis. Tujuan penelitian untuk mengukur pengaruh substitusi tepung bonggol pisang kepok terhadap kualitas kimia dan organoleptik.  Materi yang digunakan adalah daging ayam kampung, tepung bonggol pisang, tepung tapioka dan bumbu-bumbu lain. Metode yang digunakan adalah metode Rancangan Acak … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
4
0
4

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
4

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(8 citation statements)
references
References 5 publications
0
4
0
4
Order By: Relevance
“…The results of this study are different from the opinions of Suryani et al (2018) that the use of more kepok banana flour will reduce the ash content of the food products produced. This also differs from Bansele et al (2022), who state that the more banana flour is added to chicken sausage, the more the ash content increases. This is believed to be due to the difference in composition ratio between banana flour and tapioca flour.…”
Section: Ash Contentmentioning
confidence: 59%
See 1 more Smart Citation
“…The results of this study are different from the opinions of Suryani et al (2018) that the use of more kepok banana flour will reduce the ash content of the food products produced. This also differs from Bansele et al (2022), who state that the more banana flour is added to chicken sausage, the more the ash content increases. This is believed to be due to the difference in composition ratio between banana flour and tapioca flour.…”
Section: Ash Contentmentioning
confidence: 59%
“…The amylose and amylopectin content can increase the chewiness and density of a product. Banana Pomegranate Flour has been used in processed meat products such as meatballs (Kolo et al, 2023), beef sausage (Toni et al, 2023), kampung chicken sausage (Bansele et al, 2022), and broiler chicken sausage (Dethan et al, 2022). Meanwhile, banana fruit flour was only studied for its use in making beef meatball products (Anjalani et al, 2023) and has never been studied for its use in the production of beef sausage.…”
Section: Introductionmentioning
confidence: 99%
“…Penelitian tentang sosis selalu dikembangkan dimulai dengan penggunaan berbagai jenis daging. Sosis dapat dibuat dengan daging sapi (Soenarno et al, 2013;Wahyuni et al, 2013;Meko et al, 2021;Yuniar dan Azizah, 2021;Gomezulu and Mongi, 2022;Toni et al, 2023), daging ayam broiler (Lukman, 2015;Lomi et al, 2023), ayam kampung (Bansele et al, 2022), dan daging itik manila (Noach et al, 2022).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Selain dari jenis daging yang digunakan, penggunaan bahan pengisi memiliki peran penting dalam karakteristik sosis yang dihasilkan. Penggunaan tapioka sebagai bahan pengisi umumnya sudah digunakan, namun terdapat beberapa penelitian yang menggantikan tapioka sebagai bahan pengisi dalam pembuatan sosis seperti penggunaan tepung terigu dan tepung ketela rambat (Wahyuni et al, 2013), tepung kedelai (Sofiana, 2012), pati kentang (Yuniar dan Azizah, 2021), bonggol pisang kepok (Bansele et al, 2022) (Toni et al, 2023), ubi jalar ungu (Noach et al, 2022), tepung bengkuang (Meko et al, 2021), tepung bayam dan tepung biji gandum (Tafadzwa et al, 2021), kacang pigeon (Cajanus cajan) (Gomezulu and Mongi, 2022;Mongi and Gomezulu, 2022), tepung kacang (Dzudie et al, 2002) Makanan fungsional mendapatkan perhatian terkait dengan nutrisi dan meningkatkan kekebalan tubuh, dan umumnya diperkaya dengan bahan tambahan seperti polifenol, antioksidan, sera, vitamin, dan mineral (Kheto et al, 2023). Lebih lanjut Otles and Gokgunnec (2024) menyatakan bahwa pangan fungsional memberikan manfaat kesehatan karena dapat meningkatkan nilai gizi dan mengandung komponen yang secara positif mempengaruhi fungsi dari fisiologis yang dapat mencegah atau mengobati penyakit.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation