Kerusakan fungsional jantung pada penyakit Congestive Heart Failure (CHF) mengakibatkan gangguan gejala fisik. Terlebih lagi pasien gagal jantung disertai kondisi diabetes melitus berdampak pada kualitas hidup berupa keterbatasan aktifitas fisik, gangguan mental, dan penurunan peran sosial. Tujuan studi ini menerapkan asuhan keperawatan dengan pendekatan supportive educative pada klien CHF yang disertai Diabetes Melitus Tipe II. Desain yang digunakan yaitu studi kasus pada pasien CHF disertasi diabetes melitus tipe II melalui proses keperawatan meliputi pengkajian perumusan diagnosis, intervensi, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Hasil studi menunjukkan masalah prioritas yang muncul yakni penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas jantung ditandai dengan keletihan dan ejection fraction menurun sebesar 13%. Asuhan keperawatan supportive educative yang diberikan berupa pendidikan kesehatan, modifikasi perilaku, pengelolaan aktivitas secara bertahap, dan pengambilan keputusan terkait penyakit. Perawatan ini berdampak memperbaiki kondisi fisik sehingga pasien tampak energik, tidak sesak napas, konjungtiva tidak pucat, dan tanda vital dalam batas normal. Dengan demikian, asuhan keperawatan melalui supportive educative menjadi salah satu alternatif dalam perawatan pasien rawat inap dengan gangguan jantung disertai diabetes melitus.