Abstrak: Menghadapi ketidakcukupan air dan masalah sosial ekonomi budaya, petani di Sub DAS Pusur berstrategi dengan mengkombinasikan aset penghidupan yang dimiliki dan yang dapat di akses. Penelitian bertujuan mengkaji kondisi aset penghidupan yang dimiliki dan yang dapat diakses oleh masyarakat, serta mengkaji strategi penghidupan berkelanjutan masyarakat berbasis aset untuk meningkatkan penghidupan dan menjaga keberlanjutan lingkungan di Sub DAS Pusur, DAS Bengawan Solo. Metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif dan kualitatif terhadap data hasil kuisioner, wawancara mendalam, dan observasi. Variabel untuk menilai kondisi aset penghidupan meliputi modal manusia, modal alam, modal sosial, modal fisik, dan modal keuangan. Strategi penghidupan dikelompokkan menjadi intensifikasi/ ekstensifikasi, diversifikasi, dan migrasi. Metode area sampling dan purposive sampling digunakan dengan membagi daerah penelitian menjadi tiga yaitu bagian atas, tengah, dan bawah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aset tertinggi dimiliki oleh sub DAS bagian tengah, kemudian atas, dan terakhir bawah. Modal fisik memiliki nilai tertinggi di seluruh bagian sub DAS jika dibandingkan modal yang lain. Strategi intensifikasi pada bagian atas berupa agroforestri sedangkan pada bagian tengah dan bawah menggunakan panca usaha tani. Strategi diversifikasi pada bagian atas dengan cara beternak sedangkan bagian tengah dan bawah dilakukan dengan menjadi buruh/ karyawan. Strategi migrasi dengan alasan menikah dominan untuk bagian atas dan bawah, sedangkan bagian tengah migrasi karena alasan pekerjaan.Kata Kunci: aset penghidupan, ketidakcukupan air, strategi rumah tangga petani 1 Korespondensi Penulis: Program Studi S3 Ilmu Lingkungan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Abstract: In coping with water insufficiency and socio-economic culture problems, the strategy by combining the livelihoods assets which they have already owned and which are accessible has applied by the farmers at Pusur Sub-Watershed. The study aims to review the conditions of livelihoods assets owned and those which were accessible by the community, as well as to review the strategies of sustainable livelihoods of communitybased on the asset in order to increase the living and to protect the environment sustainability in Pusur Sub-Watershed, Bengawan Solo Watershed. The method used was using quantitative and qualitative analysis through the questionnaire, in-depth interview, and observation techniques. The variables are used to value the condition of livelihoods assets are the human capital, natural capital, social capital, physical capital, and financial capital. The livelihood strategies were grouped into an intensification and extensification, diversification, and migration. The method of sampling area and purposive sampling are applied to split the area of research into three, i.e. the upper part, middle part, and bottom part. The result showed that the highest asset owned by Sub-Watershed on the middle part, upper and the last is a bottom part. The physica...