2021
DOI: 10.14710/jkm.v9i2.28841
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Survey Kepadatan Tikus Di Kelurahan Tandang, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang

Abstract: INTISARI: Latar Belakang: Tikus merupakan hewan liar yang sering dikaitkan dengan kehidupan manusia dan merugikan di berbagai bidang, salah satunya adalah kesehatan. Di bidang kesehatan, tikus dapat menjadi reservoir beberapa patogen penyebab penyakit pada manusia, salah satunya adalah urine tikus yang dapat menyebabkan leptospirosis. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Semarang, populasi tikus tertinggi di Kecamatan Tembalang pada tahun 2019 terdapat di Desa Tandang dengan jumlah tertangkap 164 ekor. Selain… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
5
0
3

Year Published

2022
2022
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(8 citation statements)
references
References 1 publication
0
5
0
3
Order By: Relevance
“…However, the current implementation of capitation in the JKN contains high discrepancy between the number of enrolled members in private and public PHCs. Studies reported a highly unequal distribution of enrolled members between public and private PHCs (Afifah et al, 2019;Hasan and Adisasmito, 2017;Kurniawan et al, 2016). The BPJSK staff tends to assign members subsidized by the government of Indonesia, i.e.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
See 1 more Smart Citation
“…However, the current implementation of capitation in the JKN contains high discrepancy between the number of enrolled members in private and public PHCs. Studies reported a highly unequal distribution of enrolled members between public and private PHCs (Afifah et al, 2019;Hasan and Adisasmito, 2017;Kurniawan et al, 2016). The BPJSK staff tends to assign members subsidized by the government of Indonesia, i.e.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…On the other hand, private PHCs have much more autonomy to use capitation revenues to improve quality and expand investments, but in general, they receive much less IJHG 29,1 revenues from capitation due to deviation of distribution of enrolled members and problems in utilizing capitation funds. Private PHCs have strategic plans to develop their business (Afifah et al, 2019). Unfortunately, and to their disadvantage, current policy and regulation of risk-adjusted capitation have not yet stimulated the growth of private PHCs.…”
Section: Discussionmentioning
confidence: 99%
“…Nilai ABJ yang direkomendasikan oleh WHO dan sudah menjadi standar nasional ialah ≥95%. 12,13 Kepadatan jentik atau Density Figure (DF) dinyatakan dengan skala 1-9 yang diperoleh dengan cara membandingkan hasil perhitungan HI, CI, dan BI dengan nilai pada Tabel 1 (Larva Indeks). Bila nilai DF yang diperoleh ialah 1 maka kepadatan jentik dianggap rendah (tidak padat), sehingga risiko terjadinya penularan penyakit DBD juga rendah, sedangkan jika nilai DF berada pada skala 2-5 maka kepadatan jentik dan risiko penularannya dianggap berada pada tingkat sedang atau menengah, dan bila nilai DF lebih dari 5, maka tingkat kepadatan jentik dan risiko terjadinya penularan penyakit DBD dianggap tinggi.…”
Section: Metode Penelitianunclassified
“…Untuk nilai ABJ pada penelitian ini belum memenuhi rekomendasi WHO karena masih <95%, sehingga dianggap berisiko untuk terjadi penularan penyakit DBD. 12,13 Pada penelitian ini dari 100 rumah yang disurvei terdapat 117 TPA yang diperiksa dengan jumlah TPA yang positif sebanyak 12, sehingga diperoleh nilai CI ialah 10,25% dan BI ialah 12%. Mengacu pada ketentuan WHO, di mana nilai CI pada penelitian ini ≥10% maka kelurahan ini dianggap memiliki risiko yang cukup tinggi untuk terjadi penularan DBD.…”
Section: Bahasanunclassified
See 1 more Smart Citation