Dermatitis pada kucing dapat disebabkan oleh Microsporum canis dan bersifat zoonotik. Penelitian ini bertujuan melakukan pemeriksaan klinis, pemeriksaan laboratoris, isolasi, dan identifikasi kapang M. canis pada kucing penderita dermatitis. Kerokan kulit dari 30 ekor kucing yang secara klinis menunjukkan lesi dermatitis berupa kombinasi dari alopesia, eritema, papula, pustula, bersisik, dan berkerak digunakan dalam penelitian ini. Pemeriksaan lesi klinis dan uji screening dengan lampu Wood's dilakukan sebelum pengambilan sampel. Sampel kerokan kulit dikultur pada media Sabouraud's dextrose agar, diinkubasi pada suhu 28°C dan diidentifikasi secara makroskopis. Koloni yang tumbuh diperiksa secara mikroskopis menggunakan pewarnaan Lactophenol Cotton Blue. Hasil penelitian menunjukkan 17 dari 30 sampel (56,7%) teridentifikasi M. canis secara makroskopis dan mikroskopis. Lesi kulit yang ditemukan pada 17 kucing positif terinfeksi M. canis menunjukkan adanya eritema, alopesia, bersisik, dan berkerak dengan lokasi penyebaran pada telinga, badan, leher, punggung atau ekor. Kata-kata kunci: evaluasi klinis; Microsporum canis; dermatitis; kucing.