Dalam era globalisasi yang terus berkembang, interaksi antarbudaya mengalami peningkatan yang signifikan, mendorong kebutuhan untuk adaptasi yang efektif dalam komunikasi lintas budaya. Artikel ini mengeksplorasi proses adaptasi dalam komunikasi antarbudaya, dengan fokus pada bagaimana komunikasi dapat berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan tradisi dengan modernitas. Di tengah perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang pesat, banyak individu dan kelompok dihadapkan pada tantangan mempertahankan nilai-nilai budaya tradisional, sambil beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan nilai-nilai modern. Artikel ini menyoroti dinamika ini melalui analisis teori adaptasi budaya serta komunikasi antarbudaya, dengan memanfaatkan studi kasus dari berbagai masyarakat dan organisasi multikultural. Dalam konteks ini, komunikasi antarbudaya yang efektif tidak hanya membantu mengurangi potensi konflik budaya tetapi juga mempromosikan dialog yang lebih terbuka dan inklusif. Artikel ini menyimpulkan bahwa strategi komunikasi yang mengintegrasikan elemen tradisional ke dalam pendekatan modern dapat meningkatkan pemahaman lintas budaya, menjaga identitas budaya di tengah tekanan globalisasi, serta membangun jembatan yang kokoh antara tradisi dan modernitas. Untuk itu, penulis merekomendasikan pendekatan yang lebih holistik dalam komunikasi antarbudaya, yang tidak hanya fokus pada adaptasi individu, tetapi juga pada bagaimana komunitas dan organisasi dapat menciptakan lingkungan komunikasi yang mendukung keberagaman budaya dan menghargai warisan tradisional.