ABSTRAKPenyakit pes yang merupakan penyakit zoonosa karantina masih terjadi di Kabupaten Pasuruan. Suspek kasus pes masih ditemukan sampai tahun 2013. Surveilans pes yang secara aktif dilakukan di Kabupaten Pasuruan kemungkinan merupakan satu-satunya surveilans pes yang ada di Indonesia. Surveilans pes yang dijalankan meliputi surveilans human dan rodent. Evaluasi terhadap sistem surveilans perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas, efisiensi,dan kemanfaatan sistem surveilans itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menilai kualitas sistem surveilans pes tahun 2014 berdasarkan atributnya, yaitu kesederhanaan, fleksibilitas, akseptabilitas, kualitas data, sensitifitas, nilai prediktif positif, kerepresentatifan, ketepatan waktu,dan stabilitas. Desain penelitian ini adalah studi evaluasi. Subyek adalah sistem surveilans pes di Kabupaten Pasuruan sepanjang tahun 2014. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi,dan telaah dokumen. Data dan informasi yang diperoleh dibandingkan dengan pedoman dan teori yang ada kemudian disajikan dalam bentuk narasi, tabel,dan gambar. Hasil menunjukkan bahwa sistem surveilans yang ada sudah sederhana dan fleksibel, kualitas data dan aksepatabilitas rendah, sensitifitas dan NPP tidak dapat diukur, kerepresentatifan dan ketepatan waktu rendah, serta stabilitas tinggi. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah kualitas sistem surveilans pes di Kabupaten Pasuruan berdasarkan atributnya masih belum baik. Saran untuk pelaksanaan surveilans pes adalah melakukan pelatihan, menyediaan dana yang cukup, monitoring dan evaluasi secara berkala, melakukan diseminasi informasi kepada lintas sektor, lintas program,dan masyarakat, mengirimkan laporan surveilans melalui e-mail, menggunakan software spreadsheet untuk laporan surveilans rodent, menyempurnakan laporan dengan memasukkan keterangan tentang serum yang rusak, serum kurang sesuai jumlah tangkapan rodent,dan trap yang hilang.