Tanah lempung memiliki daya dukung, stabilitas, dan nilai CBR (California Bearing Ratio) yang rendah. Tanah dasar dengan CBR rendah perlu perkuatan untuk memperbaiki sifat mekanis dan meningkatkan daya dukung ketika pelaksanaan pemadatan dan penghamparan tanah dengan alat berat dan saat beban kendaraan bekerja di atas permukaan jalan. Material bambu berpotensi digunakan sebagai perkuatan tanah lempung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perkuatan matras bambu tipe anyam dan nir-anyam dan pengaruh jumlah lapis perkuatan terhadap nilai CBR. Perkuatan matras bambu dibedakan tipe anyam dan nir-anyam sebanyak 3 dan 5 lapis dengan jumlah pukulan pada benda uji CBR sebanyak 25 dan 56 pukulan. Uji CBR dilakukan pada lempung tanpa perkuatan dan dengan perkuatan. Nilai CBR tanah yang diperkuat matras bambu nir-anyam didapatkan sebesar 4,4-5,06%, sedangkan nilai CBR untuk tanah dengan perkuatan matras bambu anyam sebesar 4,56-5,30%. Susunan matras bambu tipe anyam lebih rapat dan terikat satu sama lain, sehingga lebih kokoh dan stabil dalam menerima beban. Jumlah lapis perkuatan dengan spasi vertikal yang lebih rapat menghasilkan nilai CBR yang lebih tinggi dari jumlah lapis perkuatan yang lebih sedikit. Spasi vertikal yang lebih rapat dapat memperluas bidang kontak tekanan, sehingga beban yang dapat dipikul semakin tinggi. Matras bambu tipe anyam dengan jumlah lapis lebih banyak didapatkan memiliki kinerja yang baik dalam meningkatkan nilai CBR tanah dasar untuk konstruksi jalan.