Di Indonesia, wisata pedesaan memiliki potensi besar dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat lokal di berbagai daerah. Wisata pedesaan menawarkan berbagai atraksi, seperti eksplorasi alam, budaya tradisional dan peninggalan bersejarah yang dapat menarik minat masyarakat kota. Perancangan arsitektur tentu diperlukan dalam mengoptimalkan potensi desa wisata, khususnya dalam meningkatkan branding desa untuk menarik wisatawan. Desain bangunan dan ruang luar yang baik juga dapat meningkatkan kualitas lingkungan serta dan penduduk pedesaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, perancangan arsitektur desa wisata perlu mempertimbangkan aspek-aspek berkelanjutan: ekonomi, lingkungan dan sosial. Studi ini meneliti tentang bagaimana prinsip pariwisata berkelanjutan dapat diwujudkan dalam perancangan arsitektur desa wisata dan diterapkan pada studi kasus di desa Penanggungan, Mojokerto, Jawa Timur. Studi literatur dilakukan pada penelitian ini untuk membahas bagaimana arsitektur dapat berperan dalam mewujudkan prinsip pariwisata berkelanjutan untuk perancangan desa wisata. Penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif, termasuk pengamatan lapangan dan wawancara, untuk merumuskan kerangka konseptual perancangan pada studi kasus yang dipilih.