Kendala terbesar pada budidaya tanaman stroberi di agrowisata Desa Pancasari, Buleleng, Bali adalah kerontokan bunga dan buah. Upaya untuk mengatasi hal tersebut dapat dilakukan dengan pemberian NAA (Napthalene Acetic Acid). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi NAA dan waktu aplikasi pada pertumbuhan dan hasil stroberi. Penelitian dilaksanakan di Desa Pancasari pada bulan November 2020-April 2021. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi NAA terdiri atas empat taraf, yaitu 0, 50, 100, dan 200 ppm. Faktor kedua adalah waktu aplikasi terdiri atas 3 taraf, yaitu aplikasi pada fase berbunga, fase berbuah, dan fase berbunga + berbuah. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi NAA 200 ppm meningkatkan hasil stroberi yaitu bobot per buah sebesar 12,52% (1,88 g) dan diameter buah sebesar 10,46% (2,35 mm). Waktu aplikasi NAA pada fase berbunga + berbuah meningkatkan jumlah buah panen per tanaman sebesar 40,55% (4,45 buah), diameter buah sebesar 8,68% (1,98 mm) dan bobot buah panen per tanaman 71,78%. Sementara waktu aplikasi NAA pada fase berbunga meningkatkan pertumbuhan pada persentase fruit set sebesar 25,13% (114,33 g), jumlah bunga per tanaman sebesar 93,81% (2,58 kuncup, jumlah buah terbentuk per tanaman 80,85% (70,25 buah), serta total padatan terlarut sebesar 16,03% (1,39 brix). Interaksi antara konsentrasi NAA dan waktu aplikasi berpengaruh nyata terhadap tinggi per tanaman dan bobot buah panen per tanaman. Kombinasi konsentrasi NAA 100 ppm dan waktu aplikasi pada fase berbunga + berbuah dapat menekan tinggi per tanaman sebesar 2,14 cm atau menekan 8,72%, tetapi meningkatkan bobot buah panen per tanaman sebesar 263,26 g atau meningkat 236,45%.