Indonesia dengan penduduk terbanyak keempat di dunia, menjadikannya terdapat berbagai macam perbedaan, baik fisik, agama, ras, suku, dan lainnya. Perbedaan agama adalah hal yang paling sering untuk dibahas, karena masyarakat harus dapat saling menghargai dan menghormati kepercayaan yang dianut oleh orang lain. Sikap tersebut biasa disebut juga dengan toleransi beragama. Bentuk dari toleransi beragama ialah dengan adanya silaturahmi antar umat beragama. Tujuan dari penelitian ini ialah memahami konsep toleransi beragama dan mengetahui media toleransi yang digunakan Pondok Buntet Pesantren. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik fenomenologis. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Sebuah Lembaga pendidikan harus memberikan contoh dan pelajaran yang baik kepada masyarakat. Bentuk toleransi yang dilakukan Pondok Buntet Pesantren ialah dengan mengundang tim barongsai dari umat Kong Hu Cu ke acara khitanan massal. Karena barongsai bukanlah sebuah ritual keagamaan melainkan sebuah kebudayaan, sehingga dapat dijadikan sebagai media silaturahmi. Para santri dan masyarakat pun sudah terbiasa untuk bersikap toleransi, sehingga mereka dengan mudah untuk bersikap toleransi beragama. Hal tersebut menjadikan sikap toleransi itu semakin tumbuh dan hubungan antara agama Islam dan Kong Hu Cu semakin kuat.