2021
DOI: 10.37364/jireh.v3i1.47
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tanggapan Alkitab dan Gereja Terhadap Faktor Pemicu Terjadinya Perceraian

Abstract: The divorce rate in Indonesia is increasingly showing a significant upward trend. Therefore, this study aims to describe the factors of divorce, the response of Lakit and the church to the divorce. Divorce doesn't just happen. Divorce is triggered by various factors. These factors are used as justification for conducting a divorce. Those reasons are used as the basis for suing and carrying out a divorce. The Bible is against divorce. God hates divorce. God never designed a marriage for divorce. Biblical marria… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 0 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Karena itu, umumnya batita akan mengalami masalah makan dan tidur yang sulit untuk ubah. Sehingga, penting bagi orang tua untuk memberikan proteksi dan stabilitas kepada si kecil [2].…”
Section: Kedewasaan Terhadap Anakunclassified
See 1 more Smart Citation
“…Karena itu, umumnya batita akan mengalami masalah makan dan tidur yang sulit untuk ubah. Sehingga, penting bagi orang tua untuk memberikan proteksi dan stabilitas kepada si kecil [2].…”
Section: Kedewasaan Terhadap Anakunclassified
“…Namun kedewasaan seseorang bisa terganggu apabila anak tersebut hidup dalam lingkungan keluarga yang kurang harmonis atau broken home, sebab kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) bukan hanya berdampak pada orang tuanya saja tetapi juga pada anak-anaknya. Karena masalah kekerasan (khususnya dalam rumah tangga) merupakan salah satu bentuk kejahatan yang melecehkan dan menodai harkat kemanusiaan, serta patut dikategorikan sebagai jenis kejahatan melawan hukum kemanusiaan [2]. Namun demikian, tidak semua kejahatan megandung unsur-unsur kekerasan, dan tidak semua tindakan kekerasan dapat dikatakan sebagai kompenen kejahatan.…”
unclassified