It is known that America is a superpower that has played an important role in global trade, especially after the second world war. While China is emerging as a new force in the increasingly dominant global economy. The purpose of study is to identify global economic competition that occurs between China and the United States. This research uses qualitative methods because it is felt to be more flexible and in-depth in exploring data and using scientific journals, books, etc. as the main reference source. From this study, it was found that the rapid development by China was influenced by the Belt and Road Initiative (BRI) Strategy to bring China, which was originally a donor recipient country, to become the largest donor country to rival the United States. With the implementation of an open economy, China has managed to beat America in GDP PPP growth, where China is at 5.01%, higher than America which is only 2.09%. In addition, the open-door policy makes China the largest manufacturing country in the world and an additional East Asian economic power besides Japan.
ABSTRAK
Seperti yang diketahui bahwa Amerika merupakan negara adidaya yang telah berperan penting dalam perdagangan global terutama setelah terjadinya perang dunia dua. Sedangkan Tiongkok muncul menjadi kekuatan baru dalam ekonomi Global yang semakin dominan. Studi ini bertujuan mengidentifikasi persaingan ekonomi global yang terjadi antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena dirasa lebih fleksibel dan mendalam dalam mengeksplorasi data dan menggunakan jurnal ilmiah, buku dan lainnya sebagai sumber rujukan utama. Dari studi ini didapatkan bahwa perkembangan yang pesat oleh Tiongkok dipengaruhi oleh adanya Strategi Belt and Road Initiative (BRI) membawa Tiongkok yang awalnya menjadi negara penerima donor menjadi negara pendonor terbesar menyaingi Amerika Serikat. Dengan diterapkannya ekonomi terbuka Tiongkok telah berhasil mengalahkan Amerika dalam pertumbuhan GDP PPP Dimana Tiongkok berada pada angka 5,01% lebih tinggi dibandingkan Amerika yang hanya 2,09%. Selain itu dengan adanya kebijakan pintu terbuka menjadikan Tiongkok sebagai negara manufaktur terbesar di dunia dan menjadi kekuatan ekonomi Asia Timur tambahan selain Jepang.