2021
DOI: 10.26418/jp.v7i2.47859
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework COBIT 2019 (Studi Kasus: UPT TIK Universitas Tanjungpura Pontianak)

Abstract: UPT TIK UNTAN merupakan suatu lembaga yang melakukan pengelolaan TI. Tata kelola TI mencakup kepemimpinan, struktur serta proses organisasi yang memastikan bahwa TI dimanfaatkan seoptimal mungkin dan berkonsentrasi pada kinerja dan transformasi TI untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan yang akan datang, baik dari sudut internal maupun eksternal. COBIT 2019 adalah kerangka kerja untuk tata kelola dan manajemen informasi dan teknologi perusahaan. Sedangkan COBIT Performance Management merupakan model yang berisi … Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
6
0
5

Year Published

2023
2023
2024
2024

Publication Types

Select...
6
1

Relationship

0
7

Authors

Journals

citations
Cited by 8 publications
(11 citation statements)
references
References 9 publications
0
6
0
5
Order By: Relevance
“…COBIT 2019 terdiri dari lima domain, dengan satu domain yang berfokus pada tujuan tata kelola, yaitu EDM (Evaluate, Direct, and Monitor), dan empat domain lainnya BAI (Build, Acquire, and Implement), APO (Align, Plan, and Organize), MEA (Monitor, Evaluate, and Assess), dan DSS (Deliver, Service, and Support) merupakan fokus bagian dari manajemen [6]. Penelitian ini memilih menggunakan framework COBIT 2019 karena dinilai merupakan versi terbaru yang telah diperbarui dan memiliki perubahan dalam struktur dan kontennya, serta dilengkapi dengan faktor desain sebagai tambahan fitur baru, yang dapat mendukung perbaikan dalam sistem pengelolaan teknologi informasi di suatu organisasi [7]. Pada penelitian ini, penulis hanya akan berfokus pada domain yang memiliki nilai prioritas atau nilai target kapabilitas ≥ 75%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…COBIT 2019 terdiri dari lima domain, dengan satu domain yang berfokus pada tujuan tata kelola, yaitu EDM (Evaluate, Direct, and Monitor), dan empat domain lainnya BAI (Build, Acquire, and Implement), APO (Align, Plan, and Organize), MEA (Monitor, Evaluate, and Assess), dan DSS (Deliver, Service, and Support) merupakan fokus bagian dari manajemen [6]. Penelitian ini memilih menggunakan framework COBIT 2019 karena dinilai merupakan versi terbaru yang telah diperbarui dan memiliki perubahan dalam struktur dan kontennya, serta dilengkapi dengan faktor desain sebagai tambahan fitur baru, yang dapat mendukung perbaikan dalam sistem pengelolaan teknologi informasi di suatu organisasi [7]. Pada penelitian ini, penulis hanya akan berfokus pada domain yang memiliki nilai prioritas atau nilai target kapabilitas ≥ 75%.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Berdasarkan hasil pengukuran tingkat kapabilitas saat ini yang diperoleh, maka dapat diketahui tingkat kapabilitas yang diharapkan yaitu naik 1 tingkat dari tingkat kapabilitas saat ini yang diperoleh [13] Tabel diatas menjelaskan bahwa nilai tingkat kesenjangan antara tingkat kematangan saat ini dan tingkat kematangan yang diharapkan yaitu sebesar 1 tingkat. Berikut disajikan dalam Gambar I adalah grafik kesenjangan tingkat kematangan saat ini (as is) dan tingkat kematangan yang diharapkan (to be): Gambar 1.…”
Section: Kesenjangan Tingkat Kapabilitas Objektifunclassified
“…Untuk memperoleh rekomendasi perbaikan, maka dilakukan perbandingan antara tingkat kematangan saat ini (as is) dan tingkat kematangan yang diharapkan (to be). Tingkat kematangan yang diharapkan yaitu 1 tingkat di atas tingkat kematangan yang diperoleh saat ini [13]. Maka Dittahti Polda Sumsel perlu melaksanakan beberapa aktivitas atau kegiatan yang didapat dari rekomendasi perbaikan agar dapat mencapai tingkat kematangan yang diharapkan.…”
Section: Kesimpulan Dan Saranunclassified
“…Tata kelola teknologi informasi yang sesuai dapat membantu asosiasi dengan menyaingi pesaing yang berbeda, akibatnya pemanfaatan tata kelola teknologi dengan menggunakan struktur COBIT 2019 akan memberikan dampak yang signifikan dalam mendukung tujuan organisasi. Selain melaksanakan teknologi informasi dengan pergantian peristiwa tersendiri [11], COBIT 2019 Execution merupakan salah satu hasil dari COBIT yang berarti memberikan praktik terbaik untuk melaksanakan dan merampingkan kerangka kerja tata kelola teknologi informasi sesuai dengan pendekatan siklus hidup (existence cycle) [12], COBIT (Control Goals for Data and Related Advances) 2019 adalah sebuah sistem yang ditujukan untuk mengawasi teknologi informasi yang dapat diaplikasikan di berbagai jenis asosiasi [13].…”
Section: Pendahuluanunclassified