Tax Avoidance Dalam Perspektif Agency Theory

Abstract

Apa yang menjadi motif perusahaan terlibat dalam tax avoidance? Literatur menjelaskan terdapat dua argumentasi mengapa perusahaan terlibat dalam tax avoidance (TA). Pertama, keterlibatan terhadap tax avoidance karena motif menghemat dana. Kedua, keterlibatan terhadap tax avoidance karena motif untuk mengelola konflik keagenan (conflict of interest). Studi ini berargumen bahwa motif tax avoidance berasal dari konflik keagenan, manajer cenderung memanipulasi teks laporan tahunan untuk menutupi tax avoidance demi kepentingan pribadi mereka. Studi ini bertujuan untuk menguji apakah perusahaan yang melakukan tax avoidance cenderung agresif dalam memanipulasi karakteristik teks dari management discussion and analysis (MD&A) dari laporan tahunan dan menguji apakah kecenderungan tersebut dapat dimitigasi oleh tata kelola yang baik. Dengan sampel perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia di Indonesia serta analisis tekstual dari management discussion and analysis (MD&A) dari laporan tahunan, studi ini menemukan bukti untuk mendukung motif konflik keagenan dari tindakan tax avoidance perusahaan yaitu perusahaan yang melakukan tax avoidance cenderung agresif dalam memanipulasi karakteristik teks dari management discussion and analysis (MD&A) dari laporan tahunan. Analisis lebih lanjut menunjukkan adanya pengaruh dewan komisaris independen dalam memitigasi perilaku agresif tersebut.

Can tax planning improve delay in financial reports?

“…Namun, manajemen yang memiliki informasi perusahaan lebih banyak justru melakukan tax avoidance secara agresif untuk meminimalisasi biaya pajak. Dengan begitu dapat meminimalisasi biaya pajak yang dikeluarkan, sehingga laba yang dihasilkan perusahaan meningkat (Ma'sum et al, 2023). Pratama (2018) menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan tax avoidance memerlukan banyak waktu dalam penyusunan laporan keuangan untuk perhitungan pajak yang benar agar tidak menimbulkan tuduhan manipulasi laporan keuangan.…”