Technetium-99m-methylene Diphosphonate Uptake in Hepatic Necrosis Secondary to Respiratory Failure

Abstract

Tc-99m methylene diphosphonate (MDP) bone scintigraphy has long been used for the evaluation of benign as well as malignant skeletal conditions. However, non-osseous tracer uptake on a bone scan is an unusual finding. On one hand, there is a need for awareness of the pathophysiologic basis underlying such uptake, as it may be of critical clinical relevance in the evaluation of the patient. On the other hand, some alterations in biodistribution may be of little clinical significance, but have deleterious consequences on the quality of the bone study. Recognition of these abnormalities will reduce errors and provide important clinical information. We described a case of 57-year-old male patient with history of carcinoma base of tongue, where a 99mTc-MDP bone Scintigraphy was performed for metastasis survey. It revealed avascular necrosis of head of right femur. In addition incidentally demonstrated diffuse increased pathologic uptake of Tc-99m-MDP in the liver and multiple foci in bilateral lungs. This article reviews several possible reasons for such diffuse hepatic uptake. In the present case diffuse hepatic necrosis secondary to respiratory failure due to bilateral miliary pulmonary metastasis is considered to be the cause of the diffuse liver uptake of 99mTc-MDP.

Functional investigation of bone implant viability using radiotracers in a new model of osteonecrosis

“…The study results were collected using a classic technique. Technetium-99m methylene diphosphonate ( 99m Tc-MDP) bone scintigraphy has long been used for the evaluation of normal bone and bone lesions by chemisorption, followed by hydroxyapatite exchange with the inorganic matrix of the bone 23 , 24 .…”

“…It should be noted that ex vivo isotopic samples were selected here, which is something that is impractical in patient studies; however, it was only used for greater accuracy of the experiment. The available clinical scanners provide sufficient resolution for both purposes envisaged in the design, namely, the uptake measurements and imaging studies 9 , 11 , 24 , 29 .…”

Perbandingan Dwi-Adc Value Mri 3.0 Tesla Berdasarkan Tipe Histopatologi Pada Penderita Kanker Serviks Uteri Preterapi

“…Hasil yang serupa ditunjukkan oleh Hasan et al, 9 dimana SCC menunjukkan DWI-ADC value yang lebih rendah, yaitu 0,88 x 10 -3 mm/detik dibandingkan adenocarcinoma, yaitu 0,91 x 10 -3 mm/detik. 9 Liu et al 22 juga mengemukakan temuan yang serupa dengan ADC value pada SCC sebesar 0,85 x 10 -3 mm/detik dan adenocarcinoma menunjukkan ADC value yang lebih tinggi, yaitu 0,98 x 10 -3 mm/detik. 9,22 Temuan ini dapat disebabkan oleh sifat sel SCC cenderung lebih kompak dan padat, sedangkan adenocarcinoma lebih banyak struktur tubular seperti jaringan adenocarcinoma.…”

“…9 Liu et al 22 juga mengemukakan temuan yang serupa dengan ADC value pada SCC sebesar 0,85 x 10 -3 mm/detik dan adenocarcinoma menunjukkan ADC value yang lebih tinggi, yaitu 0,98 x 10 -3 mm/detik. 9,22 Temuan ini dapat disebabkan oleh sifat sel SCC cenderung lebih kompak dan padat, sedangkan adenocarcinoma lebih banyak struktur tubular seperti jaringan adenocarcinoma. ADC merupakan perhitungan kuantitatif untuk karakterisasi sifat difusi pada jaringan, yang terkait komponen ekstraseluler dan intraseluler.…”

“…Liu et al juga mengemukakan temuan yang serupa dengan ADC value pada SCC sebesar 0,85 x 10 -3 mm/detik dan adenocarcinoma menunjukkan ADC value yang lebih doi:10.24843.MU.2023.V12.i11.P04 tinggi, yaitu 0,98 x 10 -3 mm/detik. 9,22 Pada penelitian Mohammed et al, 23 melakukan studi dimana terdapat perbedaan yang signifikan secara statistik (p <0,001) mengenai nilai ADC value antara kelompok kontrol dan penderita kanker serviks. Keakuratan diagnostik ADC value dalam membedakan penderita kanker serviks dan kontrol dalam menentukan cut-off terbaik, yaitu 1,10 x 10 -3 mm 2 /det adalah 99,5%, dengan sensitivitas 96,6% dan spesifisitas 96,9%.…”