Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji profil industri kreatif bidang fesyen dalam upaya mengembangkan kurikulum SMK program keahlian Tata Busana yang relevan dengan kebutuhan dunia industri. Metode penelitian yang digunakan yaitu extrapolation and the econometric approach. Relevansi kurikulum yang dikaji dilihat dari dimensi kualitas, kuantitas, lokasi, dan waktu. Hasil kajian memperlihatkan bahwa industri kreatif bidang fesyen dari aspek kualitas memerlukan kompetensi lulusan yang memiliki aspek hardskill dan softskill yang berbasis pada kreativitas. Dimensi kuantitas dan lokasi menunjukkan bahwa lulusan SMK Tata Busana memiliki peluang yang cukup besar untuk bekerja di industri kreatif bidang fesyen khususnya yang berada di Kota Bandung (dimensi lokasi). Terakhir, dari dimensi waktu industri kreatif bidang fesyen perlu menjadi program keahlian yang dikembangkan secara serius di masa kini dan masa depan.Kata kunci : industri kreatif fesyen, relevansi kurikulum SMK Abstract: The purpose of this study is to examine the profile of the fashion creative industries in developing Vocational High School curriculum of dressmaking skills program relevant to the needs of the industry. The research method used is extrapolation and the econometric approach. The relevance of the curriculum studied is viewed from the dimensions of quality, quantity, location, and time. The study results showed that the creative industries of fashion field quality aspects require graduate with competencies softskill and hardskill aspects based on creativity. Dimensional quantity indicates that graduates of vocational skills program fashion has a big opportunity to work in the creative field of fashion industry especially in the City of Bandung (the location dimension). Last, time dimension of creative industries of fashion sector needs to be developed as programming skill seriously in the present and the future.Keywords : fashion creative industries, relevancy of curriculum
PENDAHULUANMasalah relevansi kurikulum di pendidikan kejuruan menjadi isu yang krusial sepanjang masa. Merancang kurikulum yang relevan di pendidikan kejuruan merupakan tugas yang harus terus menerus dilakukan seiring dengan perkembangan zaman yang terus berubah pula (Oloruntegbe,2010). Relevansi kurikulum memiliki dua mata pisau, apakah akan menjadi kekuatan terbesar atau bahkan menjadi kelemahan terbesar dalam pendidikan kejuruan. Kurikulum pendidikan kejuruan yang dikembangkan dengan selalu mengacu pada prinsip