TSS (True Shallot Seed) merupakan benih botani alternatif selain umbi yang sangat potensial untuk digunakan dalam proses budidaya bawang merah. Proses pembibitan di petani umumnya menggunakan metode tebar langsung pada lahan dengan tingkat persentase tumbuh yang rendah. Hal tersebut menjadi permasalahan dalam penerapan TSS di lapangan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi pembibitan benih TSS menggunakan metode hidroponik, khususnya sistem aeroponik dengan modul ultrasonic atomizer sebagai pengabutan larutan nutrisi. Percobaan menggunakan 3 jenis varietas TSS yaitu Lokananta, Tuktuk dan Sanren. Proses penyemaian bibit dilakukan selama 7 minggu pada ruangan dengan kisaran suhu 23,5-29 oC serta kelembapan relatif sebesar 54,1-75,7 %. Penyinaran fotosintesis menggunakan cahaya LED White dengan nilai photosynthetic photon flux density (PPFD) rata-rata sebesar144 mmol/m2/s. Diperolah hasil performa performa pengabutan ultrasonic atomizer sebesar 89,71 % pada konsentrasi larutan nutrisi 135-1.048 ppm. Sistem aeropnik mampu menghasilkan bibit bawang merah TSS dengan performa keberhasilan pembibitan rata-rata sebesar 89,29 %. Varietas Lokananta, Tuktuk dan Sanren secara berurutan memiliki tinggi tanaman rata-rata sebesar 32 ± 3,61 cm, 34,47 ± 4,52 cm dan 30,2 ± 3,53 cm dengan jumlah daun rata-rata sebanyak 4,07 helai, 4,33 helai dan 4,01 helai. Keragaan tanaman tersebut sesuai dengan kriteria bibit TSS bawang merah. Penggunaan TSS dapat menjadi alternatif penyediaan bibit berkualitas untuk petani bawang merah di Indonesia.