Kinerja spektrometer fotoakustik (SFA) telah dilakukan optimasi dan diaplikasikan. Karakterisasi SFA laser CO2 meliputi pemayaran garis laser CO2 dan garis serapan, penentuan kurva resonansi dan faktor kualitas, pengukuran noise sehingga diperoleh untuk faktor kualitas sebesar (14,5 + 0,6), (14,8 + 0,7), dan (14,2 + 0,6) dan batas deteksi terendah untuk gas etilen, aseton, amonia pada garis 10P14, 10P20, 10R14 yaitu (57,1 + 0,4) ppb, (63,8 + 2,4) ppb, dan (81,1 + 0,6) ppb. Selanjutnya SFA digunakan untuk mengukur konsentrasi gas etilen, aseton, amonia pada gas hembus perokok. Hasil pengukuran diolah menggunakan analisis multikomponen dan diperoleh konsentrasi rata-rata gas etilen, aseton, amonia pada gas hembus perokok tertinggi sebesar 1,303 ppm, 0,924 ppm, dan 1,753 ppm. Pada kondisi sebelum merokok diperoleh konsentrasi rata-rata gas etilen, aseton, amonia sebesar 0,873 ppm, 0,286 ppm, dan 1,137 ppm dan pada kondisi satu jam setelah merokok, konsentrasi gas hembus perokok diperoleh konsentrasi rata-rata gas etilen, aseton, amonia sebesar 0,901 ppm, 0,305 ppm, dan 1,176 ppm. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ditemukan pola yang cukup identik yang ditunjukkan untuk ketiga jenis gas yaitu setelah 60 menit relawan merokok maka konsentrasi akhir gas etilen, aseton dan amonia akan sama dengan konsentrasi awalnya sebelum relawan merokok.kata kunci: Spektrometer Fotoakustik Laser CO2; perokok; analisis multikomponen