“…Hasil pengujian kandungan boron diketahui bahwa kandungan boron tertinggi terdapat pada kayu balam yang diawetkan dengan teknik infus dengan rata-rata sebesar 6,47mg/kg diikuti dengan balam kontrol dengan rata-rata kandungan boron sebesar 0,38 mg/kg dan terendah pada balam dengan pengawetan teknik bandage dengan kandungan ratarata boron sebesar 0,29 mg/kg. Diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi ketahanan kayu terhadap serangan organisme perusak kayu sangat rumit, penetrasi bahan pengawet pada kayu bervariasi nilainya tergantung spesies dan ukurannya (Ra, 2019) namun komponen kimia dimungkinkan sebagai faktor utama serta perilaku organisme itu sendiri (Supriana, 1988;Brischke, Christian, Meyer, GryAlfredsen, Humat, Francis, Floete & Larsson-Breli, 2013). Secara detail Djarwanto (2018) menjelaskan bahwa beberapa faktor seperti kandungan zat ekstraktif di dalam kayu, kecepatan tumbuh, umur pohon, bagian kayu dalam batang, tempat tumbuh, dan tempat kayu dipasang dapat mempengaruhi ketahanan kayu terhadap organisme perusak kayu.…”