2021
DOI: 10.19105/ec.v2i2.4943
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Terapi Mewarnai Solusi Untuk Mengurangi Stres Akademik Mahasiswa Terhadap Kuliah Online

Abstract: Salah satu kebijakan pemerintah Indonesia untuk memutus mata rantai penularan virus covid 19 adalah pembatasan sosial atau lebih dikenal dengan psysical distancing. Pemerintah membatasi kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu penting. Semua kegiatan sementara waktu dilakukan di rumah, termasuk perkuliahan.  Kegiatan perkuliahan yang semula secara tatap muka harus beralih menjadi kuliah online. Pola perubahan pendekatan perkuliahan ini memicu munculnya stres akademik pada mahasiswa. stres akademik yang tinggi dapa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2024
2024

Publication Types

Select...
5

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 5 publications
(4 citation statements)
references
References 1 publication
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…Tahap raport merupakan Langkah awal dan termasuk tahap penting dalam proses konseling (Aisa, 2021). Pada tahap ini, konselor dan konseli bekerja sama untuk membangun hubungan yang positif dan saling percaya.…”
Section: Kreativitas Konselorunclassified
“…Tahap raport merupakan Langkah awal dan termasuk tahap penting dalam proses konseling (Aisa, 2021). Pada tahap ini, konselor dan konseli bekerja sama untuk membangun hubungan yang positif dan saling percaya.…”
Section: Kreativitas Konselorunclassified
“…Terapi seni dengan metode mewarnai dipilih karena ketika seseorang sedang mewarnai, secara otomatis ia akan mengalihkan fokus atau konsentrasi dari sumber stres. Emosi yang dirasakan bisa dirilis atau dicurahkan lewat goresan warna di atas kertas, kanvas, atau apapun medianya (Aisa, 2021). Saat berhasil menuangkan emosinya, maka intensitas negatif yang dirasakan akan perlahan menurun.…”
Section: Analisis Situasiunclassified
“…Pandemi COVID-19 telah menuntut dunia pendidikan untuk siap belajar secara daring hingga menjadikan perkuliahan sarat dengan kompetensi: tepat, cermat, dan cepat (Argaheni 2020). Hal ini mengakibatkan stres akademik yang dapat menyebabkan gangguan dalam proses berpikir, persepsi dan kemampuan memecahkan masalah, hingga berkurangnya kekuatan pengambilan keputusan (Aisa 2021).…”
Section: Kerangka Konseptualunclassified